22 Juli 2007, 23 : 51 PM
Di sebuah pelabuhan, Lee Hyung Joon sedang melakukan penyelidikan terhadap kapal yang baru saja berlabuh. Dia menyusuri koridor kapal sambil memegang pistolnya dan berhenti di suatu tempat ketika dia melihat beberapa awak yang sedang berkumpul.
Mereka sedang membuka sebuah peti yang berharga. Hyung Joon menambah volume handy talkie nya yang menimbulkan suara cukup keras. Para awak kaget menyadari ada orang lain di dekatnya. Pemimpin awak memerintahkan untuk memburunya.
Hyung Joon berlari tapi kemudian dia terjebak ditengah tengah mereka. Tak kurang akal, dia kemudian menembak ke atap kapal itu dengan harapan seseorang mendengarnya.
Mereka sedang membuka sebuah peti yang berharga. Hyung Joon menambah volume handy talkie nya yang menimbulkan suara cukup keras. Para awak kaget menyadari ada orang lain di dekatnya. Pemimpin awak memerintahkan untuk memburunya.
Hyung Joon berlari tapi kemudian dia terjebak ditengah tengah mereka. Tak kurang akal, dia kemudian menembak ke atap kapal itu dengan harapan seseorang mendengarnya.
Dia mengacungkan pistolnya tapi....seseorang yang dia kenal tampak melakukan hal yang sama kepadanya. Shi Ohn yang sampai di atas geladak itu melihat kejadian tersebut dengan jelas. Mendadak sebuah tembakan terdengar dan didetik lainnya Hyung Joon terjatuh.
Tak sadar keadaan, Shi Ohn berteriak sehingga kemudian dia menjadi sasaran para awak kapal penyelundup itu. Di tengah kapal tempat peti peti selundupan itu berada, Shi Ohn lengah karena terpana melihat banyaknya barang barang selundupan dan ketika dia berbalik sebuah benda menghantam keras kepalanya.
Dia terjatuh dan ditengah alam sadarnya dia melihat Hyung Joon...mengingat pertemuan terakhir mereka yang hanya beberapa menit sebelumnya dan senyum manis Hyung Joon sebelum meninggalkannya di tepi pantai. Yang Shi Ohn pun pingsan.
6 tahun kemudian....
Yang Shi Ohn masih terbaring koma di sebuah Rumah Sakit. Hari ini usianya menginjak 30 tahun sudah. Para perawat disana mengenalnya dengan baik dan menyayangkan keadaannya yang masih muda tapi mengalam hal yang buruk dalam 6 tahun terakhirnya.
Di suatu malam saat pemeriksaan perawat selesai, sebelum meninggalkan ruangan itu perawat tak senagaja menjatuhkan bak instrumennya yang menyebabkan suara yang cukup gaduh. Dia kaget tapi kemudian cepat membereskan barang barangnya yang jatuh. Sebuah gunting jatuh ke bawah tempat tidur danjauh dari jangkauannya. Saat dia mencoba menggapainya tiba tiba sebuah tangan mengambilnya lebih dulu dan...tampaklah sebuah wajah. Yang Shi Ohn siuman.
Di suatu malam saat pemeriksaan perawat selesai, sebelum meninggalkan ruangan itu perawat tak senagaja menjatuhkan bak instrumennya yang menyebabkan suara yang cukup gaduh. Dia kaget tapi kemudian cepat membereskan barang barangnya yang jatuh. Sebuah gunting jatuh ke bawah tempat tidur danjauh dari jangkauannya. Saat dia mencoba menggapainya tiba tiba sebuah tangan mengambilnya lebih dulu dan...tampaklah sebuah wajah. Yang Shi Ohn siuman.
Kegemparan terjadi di RS, para dokter berdiskusi tentang keajaiban ini dan bahkan yang membuat mereka heran bahwa kondisi pasien benar benar stabil dan baik seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya.
Yang Shi Ohn kemudian harus menghadapi para penyidik yang mempertanyakan keberadaannya di tempat itu 6 tahun lalu sebelum dia koma. Mereka menyelidiki insiden itu karena ditemukan satu petugas polisi meninggal di tempat serta dirinya ditemukan dalam keaddaan tak sadarkan diri.
Shi Ohn tidak bisa mengingat semuanya bahkan ketika penyidik menunjukkan foto Hyung Joon, dia tetap tidak mengingatnya.
Saat penyidik menekannya, Shi Ohn kemudian berdiri dan membelakangi meja penyidikan...menatap kaca di depannya, di ruang kontrol pemeriksaan dimana para petugas polisi sedang berbaris melihat jalannya introgasi, Shi Ohn meminta mereka andai salahsatu dari mereka memberinya petunjuk...dia benar benar kehilangan memorinya tentang insiden malam 22 Juli itu.
Dalam sesi konselingnya dengan seorang psikiater, Yang Shi Ohn mengutarakan keanehan keanehan yang dialaminya termasuk kenyataan dirinya bisa melihat sesuatu yang tidak nyata. Dokter pun meminta dirinya untuk melihat apakah diruangan itu ada hantu atau tidak yang dijawab kalau dia tidak menemukan hal seperti itu di sana.
Tapi saat berbicara itu telinganya merasa kesakitan mendengar bunyi bolpoint yang di on off kan. Makin lama makin keras yang akhirnya memaksa dia untuk menegur dokter muda yang ada di belakangnya.
Tapi...dokter muda itu hanya tersenyum kemudaian bangkit dari kursinya dan menuju jendela yang terbuka. Shi Ohn melihat belakang kepala dokter muda itu berdarah.
Di dekat jendela yang terbuka dokter muda itu tersenyum menyeringai lebih lebar dan tiba tiba menjatuhkan dirinya ke luar gedung.
Shi Ohn panik dan kaget sementara sang Dokter Psikiatri menatapnya dengan heran. Dengan tertatih Shi Ohn menuju jendela itu dan penuh ketakutan dia melihat ke bawah, ke pelataran parkir RS. Dia semakin shock karena di pelataran parkir tidak ada apa apa, hanya beberapa mobil terparkir rapi.
Di dekat jendela yang terbuka dokter muda itu tersenyum menyeringai lebih lebar dan tiba tiba menjatuhkan dirinya ke luar gedung.
Shi Ohn panik dan kaget sementara sang Dokter Psikiatri menatapnya dengan heran. Dengan tertatih Shi Ohn menuju jendela itu dan penuh ketakutan dia melihat ke bawah, ke pelataran parkir RS. Dia semakin shock karena di pelataran parkir tidak ada apa apa, hanya beberapa mobil terparkir rapi.
Di kantor polisi divisi Lost and Found Center....Cha Geun Woo sedang berlatih menyambut Ketua Tim yang baru dan dia sedang berkhayal kalau Ketua Timnya itu akan sangat baik terhadapnya dan akan secepat mungkin memindahkan dirinya ke tim investigasi khusus. Sementara di sampingnya, petugas polisi Seung Ha yang sedang mengepel hanya melihatnya dengan tatapan miris.
Seorang wanita masuk dan Cha Geun Woo menegurnya. Geun Woo menyangka kalau gadis itu adalah seseorang yang akan mengambil barang hilang. Dia masih belum menyadari kalau wanita itu adalah Team Leadernya yang baru.
Yang Shi Ohn mendekati mejanya dan mengeluarkan barang barang dari tasnya. Geun Woo memberondongnya dengan pertanyaan malah kemudian dia menyangka kalau Shi Ohn adalah orang gila yang sering adatang ke kantor polisi untuk membuang barang barangnya. Dia minta Seung Ha untuk mengusirnya keluar.
Seung Ha mendekatinya tapi dia dia terhenti keika melihat name tagnya. Geun Woo yang ga sabaran berbalik dan membentak Seung Ha karena dia lelet mengusir perempuan itu. Masih dengan angkuhnya dia mendekati mereka dan....dia membaca papan nama wanita tersebut.
Dia terperangah dan disaat yang bersamaan Yang Shi Ohn mengangkat mukanya. Cha Geun Woo salah tingkah. Shi Ohn menanyakan toilet dan Geun Woo menunjukkannya.
Dia terperangah dan disaat yang bersamaan Yang Shi Ohn mengangkat mukanya. Cha Geun Woo salah tingkah. Shi Ohn menanyakan toilet dan Geun Woo menunjukkannya.
"Saya akan kembali dalam 30 menit jadi atur waktu ketika saya kembali untuk melihat ruang penyimpanan", ujar Shi Ohn dengan jutek.
Cha Geun Woo menunjukkan ruang penyimpanan kepada Yang Shi Ohn tapi ketika Shi Ohn menyusuri tempat itu Geun Woo mundur lagi dan melakukan panggilan telepon.
Dia menelepon sunbae nya dan komplain kenapa tidak memberitahu bahwa Team Leadernya dalah wanita yang baru bangun dari koma itu. Sedang sibuk komplain, Shi Ohn memanggilnya sehingga dia mau ga mau menutup teleponnya.
Dia menelepon sunbae nya dan komplain kenapa tidak memberitahu bahwa Team Leadernya dalah wanita yang baru bangun dari koma itu. Sedang sibuk komplain, Shi Ohn memanggilnya sehingga dia mau ga mau menutup teleponnya.
Yang Shi Ohn menanyakan beberapa hal termasuk masa berlaku penyimpanan yang hanya berlaku untuk 361,5 hari dan selanjutnya barang itu akan di lelang kalau tidak ada yang mengambilnya. Pulpen yang dipakai dokter muda di ruang konsultasi psikiater pun ada disana tapi tampaknya Shi Ohn tidak menyadarinya.
Geun Woo mengumpat sambil membelakangi Shi Ohn. Dia mengata ngatai Shi Ohn yang tidak tahu apa apa tentang semua itu sementara yang diumpat matanya tertuju pada sebuah jaket olahraga atas nama Dan Oh Reum.
Dia sepertinya merasakan sesuatu. Tak berlarut larut melihat jaket itu, Shi Ohn menghampiri Geun Woo yang masih menggumam tentang dirinya. Shi Ohn mengajaknya bicara dan mereka pun meninggalkan ruang penyimpanan itu.
Yang Shi Ohn mengajak Cha Geun Woo ke sebuah tempat makan, dia mengungkapkan kalau Geun Woo tidak menyukainya dan Shi Ohn menyadari itu. Dia tahu kalau Geun Woo mengharapkan seorang pimpinan yang gagah seperti dirinya tapi yang datang adalah seorang wanita yang sudah terkenal dianggap gila di kepolisian itu.
Geun Woo meminta ijin untuk jujur dan dia mengakui semuanya. Dia tidak suka padanya, pada keberuntungan Shi Ohn yang hanya 2 tingkat diatasnya tapi bisa menjabat sebagai ketua Tim. Shi Ohn hanya tersenyum sambil berkata : "Saya mengerti tapi ada sebuah pepatah...kalau anda setuju maka nasib akan memandu anda tapi jika anda tidak setuju maka nasib akan memaksa anda. Pikirkan tentang hal itu, bagaimana nasib akan memandu anda". Shi Ohn meninggalkan Geun Woo yang bingung dengan makna pepatah itu.
Yang Shi Ohn mencuci tangannya di wastafel ketika tiba tiba lampu mendadak kelap kelip, akhirnya mati tapi sedetik kemudian sebagian lampu kembali menyala. Shi Ohn mendengar sebuah rintihan. Shi Ohn berkeliling sambil bertanya apakah ada seseorang disana tapi tidak ada jawaban. Lampu kembali mati dan Shi Ohn celingukan. Sekilas melintas seseorang keluar dari toilet, Shi Ohn mencoba melihat tapi dia tidak menemukan apa apa.
Lampu toilet kembali menyala dan saat Shi Ohn berbalik...dia terkejut !! Di depannya ada seorang siswa perempuan dengan masih mengenakan seragamnya dengan muka yang terluka. Siswi itu mendekat dan memegang tangan Shi Ohn sambil memelintirnya. Darah mengucur dari balik baju Shi Ohn...dia berteriak teriak..lampu mati lagi dan ketika menyala Geun Woo sudah ada di toilet menghampiri Shi Ohn yang sedang berteriak teriak ketakutan.
Shi Ohn menjelaskan kalau ada gadis yang berdarah di sana dan Geun Woo pun memeriksa sekitar tapi dia tidak menemukan apa apa. Shi Ohn memberikan gambaran ada seorang gadis berseragam dengan rambut panjang, tapi Geun Woo memintanya untuk sadar.
Shi Ohn pun melihat tangannya yang tidak kenapa napa. Dia semakin heran. Geun Woo mengingatkan agar dia lebih konsentrasi dan jangan banyak minum. Geun Woo pun meninggalkannya sendirian di toilet.
Shi Ohn pun melihat tangannya yang tidak kenapa napa. Dia semakin heran. Geun Woo mengingatkan agar dia lebih konsentrasi dan jangan banyak minum. Geun Woo pun meninggalkannya sendirian di toilet.
Esoknya Geun Woo bertemu Choi Moon Shik/sunbaenya dan mengeluhkan tentang Shi Ohn yang baginya benar benar wanita gila. Moon Shik memintanya untuk sabar karena setelah 6 tahun koma bukanlah hal yang mudah dilalui Shi Ohn.
Dia pun meminta Geun Woo menyerahkan pistol itu. Awalnya Geun Woo menolak tapi akhirnya dia menyerahkannya sambil berkata, "Bawalah ini ke keponakan anda atau ke seseorang". Shi Ohn heran dan menarik pelatuk. Trekk..keluar api..ternyata korek api berbentuk pistol. Moon Shik menutup mulutnya sambil tertawa geli. Geun Woo meracau sementara Shi Ohn hanya bengong. Moon Shik memperkenalkan dirinya dan minta Shi Ohn untuk menjaga Geun Woo, diapun meninggalkan ruangan itu.
Yang Shi Ohn memimpin pelelangan barang barang yang tidak diambil pemiliknya. Dia mulai dari sebuah tas yang ditemukan tahun 2011 dan tidak ditemukan identitas pemiliknya. Item kedua adalah sebuah jaket olahraga dengan identitas Dan Oh Reum.
Sejenak Shi Ohn berhenti dan mengingat gadis yang dia temui di toilet kemarin. Dia ingat nama di baju seragam sekolahnya..Dan Oh Reum. Raut muka Shi Ohn berubah dan dia semakin kaget ketika melihat ke depan dia melihat gadis berseragam itu berdiri di ujung ruangan.
Shi Ohn hilang konsentrasi...peserta lelang mulai bergumam sampai Geun Woo mengingatkan Shi Ohn untuk melanjutkannya. Shi Ohn tersadar dan melanjutkan pelelangannya.
Shi Ohn turun dari bis dan berjalan menuju rumahnya tapi ditengah jalan kembali dia melihat gadis berseragam itu. Shi Ohn berusaha menghindar dan berlari tapi lagi lagi gadis berseragam itu sudah ada di depannya.
Dia pun berlari lebih kencang dan buru buru masuk rumahnya.Shi Ohn mengambil obatnya tapi obatnya terjatuh. Saat dia mengumpulkan kembali obatnya, dia melihat kembali gadis itu. Shi Ohn histeris dan berlari mundur sabil melemparkan botol obatnya.
Dia masuk kamar mandi, menguncinya dan duduk di pojokan sambil menelungkupkan mukanya. Tiba tiba di kaca cermin dia melihat sebuah tulisan "HELP ME". Yang Shi Ohn menghela nafasnya yang masih terengah engah.
Dia pun berlari lebih kencang dan buru buru masuk rumahnya.Shi Ohn mengambil obatnya tapi obatnya terjatuh. Saat dia mengumpulkan kembali obatnya, dia melihat kembali gadis itu. Shi Ohn histeris dan berlari mundur sabil melemparkan botol obatnya.
Dia masuk kamar mandi, menguncinya dan duduk di pojokan sambil menelungkupkan mukanya. Tiba tiba di kaca cermin dia melihat sebuah tulisan "HELP ME". Yang Shi Ohn menghela nafasnya yang masih terengah engah.
Esok hari di halaman belakang kantornya, Cha Geun Woo sedang membakar barang barang yang tidak diambil pemiliknya dan juga tidak laku saat dilelang dan...seperti biasa dia melakukannya sambil nyerocos ga jelas. Dia melihat Shi Ohn yang berlari menuju kantornya. Kembali Geun Woo mengomel. Hadeueuhh....
Di dalam kantor, Shi Ohn mencari file tentang Dan Oh Reum dan dia menemukan fakta yang cukup mengejutkan. Pada 14 Maret 2012 Dan Oh Reum, seorang siswi dari sekolah Junghwa ditemukan bunuh diri.
Shi Ohn buru buru pergi dan pada waktu bersamaan Geun Woo hendak memasukkan baju olahraga dengan nama Dan Oh Reum. Beruntung...Shi Ohn berhasil menyelamatkan baju itu sebelum Geun Woo melemparnya ke api. Geun Woo mempertanyakannya tapi Shi Ohn hanya beralasan bahwa pemiliknya akan segera datang. Geun Woo pun memberikannya meski sempat mempermainkan Shi Ohn terlebih dahulu dengan menarik ulur baju tersebut.
Shi Ohn buru buru pergi dan pada waktu bersamaan Geun Woo hendak memasukkan baju olahraga dengan nama Dan Oh Reum. Beruntung...Shi Ohn berhasil menyelamatkan baju itu sebelum Geun Woo melemparnya ke api. Geun Woo mempertanyakannya tapi Shi Ohn hanya beralasan bahwa pemiliknya akan segera datang. Geun Woo pun memberikannya meski sempat mempermainkan Shi Ohn terlebih dahulu dengan menarik ulur baju tersebut.
Di ruangan kantor mereka, Yang Shi Ohn meminta Cha Geun Woo untuk melakukan apa yang dia bilang mulai saat ini, tanpa menanyakan alasan apapun. Shi Ohn meminta Geun Woo untuk memeriksa secara detail tentang Dan Oh Reum. Dia memberikan file dan foto gadis itu.
Geun Woo menolak dan melemparkan berkas itu ke mejanya. Baginya tidak ada alasan untuk melakukan hal tersebut. Shi Ohn kemudian mengingatkan kalau Geun Woo ingin pindah ke Tim Investigasi Khusus. "Pikirkan baik baik, satu satunya orang yang bertanggung jawab atas laporan tentang kinerja anda adalah......saya".
Mau ga mau akhirnya Cha Geun Woo menuruti kemauan Shi Ohn dan dia pergi ke sekolah Dan Oh Reum sementara Shi Ohn mengunjungi rumah Oh Reum.
Shi Ohn diterima ibunya Oh Reum yang masih terluka karena kepergian anak gadisnya. Shi Ohn kemudian menemukan fakta kalau Oh Reum adalah penyandang tuna wicara dan tuna rungu. Saat ibu Oh Reum sedang menyiapkan teh, Shi Ohn mendengar dentingan piano dan dia melihat Oh Reum sedang memainkannya.
Shi Ohn mendekat kemudian melihat Oh Reum memasuki sebuah kamar. Shi Ohn pun mengikutinya, dia melihat ke sekeliling kamar yang dipenuhi oleh lukisan. Di sebuah lukisan tertera sebuah nama akademi "Picasso Art Academy". Shi Ohn pun mengambil foto lukisan tersebut.
Shi Ohn mendekat kemudian melihat Oh Reum memasuki sebuah kamar. Shi Ohn pun mengikutinya, dia melihat ke sekeliling kamar yang dipenuhi oleh lukisan. Di sebuah lukisan tertera sebuah nama akademi "Picasso Art Academy". Shi Ohn pun mengambil foto lukisan tersebut.
Di depan gedung akademi tersebut Shi Ohn terhenti melihat ke atap ada seseorang yang berdiri seperti hendak menjatuhkan dirinya. Shi Ohn berlari memasuki gedung tersebut tapi dia kebingungan harus masuk melalui tangga yang mana. Matanya berkeliling dan lagi lagi Dan Oh Reum muncul dan menuntunnya.
Sho Ohn berlari mengikuti Oh Reum menyusuri lorong lorong gedung itu sampai pada satu lantai dia tidak sengaja menabrak seorang siswa laki laki yang membawa sebuah keranjang. Disaat yang bersamaan ponselnya berbunyi...Cha Geun Woo.
Geun Woo sudah bertemu dengan teman teman dan gurunya tapi tidak ada yang istimewa yang bisa di gali, satu satunya yang mungkin bisa dianggap istimewa adalah bahwa dia mempunyai seorang pacar dari kelas reguler yang bernama Baek Gyung Min.
Sho Ohn berlari mengikuti Oh Reum menyusuri lorong lorong gedung itu sampai pada satu lantai dia tidak sengaja menabrak seorang siswa laki laki yang membawa sebuah keranjang. Disaat yang bersamaan ponselnya berbunyi...Cha Geun Woo.
Geun Woo sudah bertemu dengan teman teman dan gurunya tapi tidak ada yang istimewa yang bisa di gali, satu satunya yang mungkin bisa dianggap istimewa adalah bahwa dia mempunyai seorang pacar dari kelas reguler yang bernama Baek Gyung Min.
Saat menyebut nama itu, siswa di depan Shi Ohn terlihat kaget yang membuat Shi Ohn reflek melihat name tagnya. "Baek Gyung Min".
Shi Ohn pun menanyainya tapi Gyung Min menolak mengenalnya. Mereka hanya satu kelas di art akademi, tak lebih dari itu. Gyung Min pergi tapi Shi Ohn menghentikannya. "Apakah kamu yakin kalau Dan Oh Reum benar benar bunuh diri ?". Gyung Min tak bergeming..dia tidak mengenalnya dan mengingat sosok itu hanya membuatnya bergidik, dia tidak mau disangkut pautkan lagi dan minta untuk tidak didatangi lagi karena alasan Oh Reum. Shi Ohn membiarkannya pergi.
Geun Woo mendatangi Shi Ohn di Art Academy, dia terus menyatakan kejengkelannya karena melakukan hal hal yang tidak ada hasilnya. Shi Ohn pun tidak menyangkalnya, dia hanya pergi meninggalkan Geun Woo yang masih mengomel.
Indra Shi On tiba tiba mendengar jeritan beberapa warga, matanya melihat ke atas dan terlihat Baek Gyung Min berdiri di pinggiran atass gedung hendak melakukan bunuh diri. Shi Ohn berlari ke atap gedung diikuti Geun Woo.
Indra Shi On tiba tiba mendengar jeritan beberapa warga, matanya melihat ke atas dan terlihat Baek Gyung Min berdiri di pinggiran atass gedung hendak melakukan bunuh diri. Shi Ohn berlari ke atap gedung diikuti Geun Woo.
Baek Gyung Woo menatap sebuah bros hellokitty di telapak tangannya kemudian kakinya perlahan maju. Shi Ohn berteriak menghentikannya. Gyung Min minta mereka tidak mendekatinya.
Geun Woo memasukkan satu borgol ditangannya sambil berkata menantang Gyung Min untuk melakukan bunuh diri itu. Shi Ohn coba membujuknya tapi Geun Woo menantangnya.
Mereka berdua terlibat percekcokan, Geun Woo meyakini kalau Gyung Min hanya mencari perhatian dan tidak akan berani melompat tapi sebaliknya Shi Ohn merasa khawatir. Disaat mereka cekcok Gyung Min melompat...Shi Ohn memalingkan wajahnya sementara Geun Woo berlari menghampiri tepi gedung.
Shi Ohn membuka matanya dan melihat sekeliling, dia melihat tangan Geun Woo masih ada di tepi gedung, cepat cepat dia menghampiri dan dia melihat Geun Woo sedang bergantungan sementara Gyung Min berada digenggaman Geun Woo. Tangan mereka berada dalam borgol. Pin hellokitty di genggaman Gyung Min terlepas dan Geun Woo berteriak teriak minta tolong dan Shi Ohn dalam kepanikan berusaha menolongnya. Akhirnya Call 911....
Akhirnya Gyung Min berhasil diselamatkan dan dirawat di sebuah RS. Shi Ohn menunggunya. Geun Woo menghampirinya dan menyatakan keherannya kenapa Gyung Min berniat bunuh diri setelah bertemu dengan Shi Ohn. Naluri detektiifnya berjalan, dia merasa ada sesuatu yang aneh dalam insiden itu.
Geun Woo mengatakan kalau dia akan membuatnya bicara sementara Shi Ohn hanya terlihat merenung, entah mendengarkan atau melamun. Tiba tiba dia ingat kalau ini adalah RS tempat psikiaternya praktek, dia pun bergegas pergi tanpa menghiraukan Geun Woo yang bertanya padanya.
Geun Woo mengatakan kalau dia akan membuatnya bicara sementara Shi Ohn hanya terlihat merenung, entah mendengarkan atau melamun. Tiba tiba dia ingat kalau ini adalah RS tempat psikiaternya praktek, dia pun bergegas pergi tanpa menghiraukan Geun Woo yang bertanya padanya.
Yang Shi Ohn berkonsultasi tentang psikologis anak muda yang mencoba untuk bunuh diri, Dokterpun memintanya untuk memberi data yang lebih detail.
Sementara di ruang perawatan, Gyung Min membuka matanya dan Geun Woo langsung memberitahu kalau mereka sekarang sedang ada di RS, dia kemudian memberikan pin hellokitty itu ke tangan Gyung Min. Geun Woo menanyakan beberapa hal tapi Gyung Min diam seribu bahasa sehingga akhirnya Geun Woo memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.
Tapi sebelum dirinya mencapai pintu, Gyung Min berkata, "Kami ...bertemu pertama kalinya di kelas melukis"
Sementara di ruang perawatan, Gyung Min membuka matanya dan Geun Woo langsung memberitahu kalau mereka sekarang sedang ada di RS, dia kemudian memberikan pin hellokitty itu ke tangan Gyung Min. Geun Woo menanyakan beberapa hal tapi Gyung Min diam seribu bahasa sehingga akhirnya Geun Woo memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.
Tapi sebelum dirinya mencapai pintu, Gyung Min berkata, "Kami ...bertemu pertama kalinya di kelas melukis"
Flashback :
Di ruang kelas melukis, saat semua siswa melukis orang, Gyung Min ketahuan oleh gurunya kalau dia melukis Oh Reum. Oh Reum hanya tersenyum melihat itu. "Oh Reum seorang tunarungu tapi dia benar benar cantik secantik namanya. Aku sangat menyukainya dan beruntung dia pun menyukaiku, tapi dia berbeda dengan yang lainnya.
Dia mejadi sulit karena mempunyai seorang pacar yang normal, aku ingin membantunya...demi Oh Reum...demi kita berdua. Jadi saya memperkenalkannya pada seorang psikiater yang sudah saya kenal lama.
Oh Reum dirawat secara teratur tapi kemudian Oh Reum jadi berubah. Aku benar benar tidak tahu harus berbuat apa jadi...kemudian aku mendatangi psikiater itu dan....
Dia mejadi sulit karena mempunyai seorang pacar yang normal, aku ingin membantunya...demi Oh Reum...demi kita berdua. Jadi saya memperkenalkannya pada seorang psikiater yang sudah saya kenal lama.
Oh Reum dirawat secara teratur tapi kemudian Oh Reum jadi berubah. Aku benar benar tidak tahu harus berbuat apa jadi...kemudian aku mendatangi psikiater itu dan....
Gyung Min masuk ke ruang praktek psikiater itu tapi suasananya gelap...dia melihat ke ruang sebelahnya yang masih berhubungan dengan ruang praktek itu dan...dia melihat kalau Oh Reum sedang diperlakukan tidak senonoh. Dokter itu telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Gyung Min Shock.
Geun Woo menyesalkan kenapa Gyung Min tidak melaporkannya ke polisi, andai saja hal itu terjadi mungkin Oh Reum tidak akan bunuh diri.
Di ruang konsultasi dokter, Shi Ohn menarik kesimpulan kalau mereka yang niat bunuh diri mungkin melihat sesuatu yang tidak seharusnya tapi mereka tidak bisa melakukan laporan karena ada ancaman dan ketakutan. Dokter mengiyakan, "Ancaman dari seseorang yang sangat kuat dan dekat...seseorang yang tidak bisa dia lawan".
Kembali ke ruang rawat, Gyung Min melakukan pengakuan "Karena dokter itu adalah pamanku". Geun Woo tertegun. Dia kemudian menanyakan nama dokter yang juga paman Gyung Min. Dia adalah.....
Ruang konsultasi....sebelum melanjutkan sesi konselingnya, dokter itu menawarkan kopi lagi dan Shi Ohn menyetujuinya. Ponsel berdering...dari Geun Woo tapi Shi Ohn merejectnya. Shi Ohn meminta maaf pada dokter itu karena menghabiskan waktunya terlalu lama tapi dokter itu mengatakan tidak apa apa malah dia tertarik dengan cerita Shi Ohn.
Saat dokter sedang menyiapkan kopinya, Shi Ohn melihat sms dari Geun Woo. "Psikiater Oh Reum : Park Hyung Jin". Shi Ohn melihat papan nama di meja itu dan dia mulai terlihat gugup sementara dokter membuka lacinya untuk mengambil sesuatu yang dimasukkan ke dalam kopi Shi Ohn.
Dokter Hyung Jin memberikan kopi itu dan dia menuju pintu keluar. Dokter Hyung Jin menguncinya. Shi Ohn terkejut dan tegang, dia berdiri dan berbalik sambil bertanya, "Dokter...kenapa pintunya anda kunci ?". Dokter Hyung Jin berbalik dan tersenyum.......
No comments:
Post a Comment