Tuesday, October 29, 2013

Sinopsis Medical Top Team Episode 3 Part 2



Dr. Han mempersilahkan semuanya masuk dan dia akan memimpin meeting singkat untuk hari ini. Dia menjelaskan ada seorang pasien. Sebelum meeting dimulai dr. Bae berbisik kepada dr. Han tentang posisi dr. bedah thoraks yang masih kosong. Dr. Han menjelaskan kalau posisi itu sudah terisi tapi ketika dr. Bae mencoba bertanya lebih jauh, dr. Han tidak mengghiraukannya dan memulai meetingnya.

Song Boem Joon, usia 28 tahun dengan bla bla bla.....Untuk keterangan lengkapnya dr. Han minta mereka membaca resume di meja masing masing. yang 3 orang meliaht resume pasien tersebut tapi dr. Bae malah mengirimkan sms pada dr. Jang memberitahukan kalau mereka sedang meeting dan membicarakan seorang pasien dari departemen bedah thoraks tang bernama Song Boem Joon. Kontan dr. Jang yang membacanya berang.

Di ruangannya dr. Seo sedang menerima telepon tentang perkembangan pasien Boem Joon ketika ponselnya berdering, dr. dr. Jang Yong Seob. Dr. Seo menghentikan teleponnya dan menjawab panggilan ponselnya. Segera setelah menerima telepon itu dr. Seo bergegas menuju suatu tempat. 


Di ruang Top Team mereka masih membahas Boem Joon dan penyelesaiannya, dr. Han memberitahu juga kalau pasien ini ingin melakukan operasinya di US, dr. Jo mengeluh kenapa semua orang kaya harus ke US untuk berobat ketika mereka bisa melakukannya di dalam negeri, dr. Park tersenyum mendengarnya.

Dr. Seo datang tiba tiba dan membenarkan perkiraan para dokter tentang penyakit Boem Joon, meskipun dia bukan bagian dari Top Team tapi karena dia adalah pasiennya maka hari ini dia akan menghadiri meeting itu sebagai kapasitas dr. yang merawat Song Boem Joon. Dr. Seo langsung mengambil tempat duduk.

Dr. Park diminta pendapatnya, disangkal oleh dr. Bae, lalu dr. seo memberikan opininya kalau pasien itu memiliki masalah lain, dia sudah ada kelainan mouth soreas sejak 4 tahun lalu dan menderita kelainan di uvea matanya, pasien sudah mendapat therapi tapi kondisinya tidak begitu bagus. Bechet's deases...menurut dr. Seo. Marfans deaseas menurut dr. Park. dr. Bae menyangkal keduanya sementara yang 2 orang masih diam saja.

Mereka melihat lagi dengan detail dan bla...bla bla...saling mengutarakan pendapatnya masing masing dengan alasannya. Last, dr. Park setuju dengan diagnosa dari dr. Seo kalau itu Bechet deaseas, dr. Park memujinya. Yang dipuji cuma tersenyum sedikiiiit saja, dr. Han memandang datar dr. Seo.

Dr. Seo kembali mengungkapkan untuk dilakukan operasi secepatnya karena kondisinya akan semakin berat bagi pasien, dr. Park mengajak untuk kembali membujuk pasien. Meeting selesai.

Setelah meninggalkan ruangan, dr. Seo meminta waktu untuk berbicara dengan dr. Han dan mereka menuju ruangan dr. Seo. Dia meminta penjelasan kenapa Top Team memaksakan diri untuk mengambil alih pasien Song Boem Joon. Apa karena ingin mempromosikan Top Team atau karena dia anak pewaris dari Grup Se Hyeong ?.

Dr. Han yakin kalau dr. Seo tahu bahwa alasannya adalah kedua poin tadi. dr. Seo tidak mengijinkan pasiennya diambil. "Kalau begitu....bergabunglah dengan Top Team, kalau kamu sukses melakukan operasi pada pasien ini maka kamu akan dipuji sebagai dokter yang hebat sekali lagi. Bukankah itu kesempatan yang t idak bisa kamu lewatkan ?", ujar dr. Han. Dr. Seo terdiam..dia galau !

Song Boem Joon sedang santai mendengarkan musik ketika dr. Park masuk dan menyapanya dan meminta untuk membujuk orangtuanya. Kondisi dia tidak bisa terlalu lama dibiarkan seperti inu, dia harus segera melakukan operasi. Dr. Park mengibaratkan kalau ada sebuah jendela tapi jendela itu hanya bisa menutup sedikit...bayangkan....dia akan kedinginan sepanjang malam. Boem Joon melihatnya sekilas.


Ketika dr. Park menjelaskannya secara medis, Boem Joon membesarkan volume musiknya hingga dr. Park mulai jengkel dan mematikannya. Dia meletakkan catatannya di meja dan mulai bicara dengan cara lain. "Saya lahir tahu 78, berapa usia kamu Boem Joon sshi ?". Yang ditanya menjawab dengan sinis, "baguslah kamu bisa hidup lebih tua dariku". Dr. Park meminta pengertiannya, mereka disini sebagai dokter yang ingin membantu menyelamatkannya, mohon untuk tidak memperlakukan mereka seperti itu. Boem Joon berusaha bangkit tapi dia batuk batuk adan sulit bernafas. Dia minta semuanya keluar, mereka sudah mengganggunya.


Dr. Seo kembali menjelaskan kondisinya dan kenapa harus ke LN kalau di dalam negeri sendiri banyak RS yang bagus, Boem Joon sinis, "kalau kamu begitu khawatir maka kenapa kamu tidak ikut bersamaku". Akhirnya dr. Seo merekomendasikan dilakukan beberapa test lagi, begitu pula dr. Park. Saat dr. Han memberitahu Boem Joon, dia marah..dia sudah sangat lelah dengan segala pemeriksaan itu. Dia minta semuanya keluar, dia membanting sesuatu ke pintu.


Ibunya datang dengan terkejut dan menanyakan apa yang terjadi. Boem Joon, mereka datang untuk memaksaku operasi disini. Ibunya minta mereka untuk keluar, dr. Park mendekati Ibu Boem Joon dan memberitahu kalau Boem Joon harus melakukan beberapa test lagi. Ibunya tidak mau dengar dan mengusir mereka semua.


Mereka bertiga keluar sambil terus berbincang tentang Boem Joon, dr. Seo khawatir karena operasi itu benar benar urgent. Mereka harus membujuk pasien dan juga keluarganya lagi. Mereka menghela nafas panjang tepat dari arah berlawanan dr. Jang datang dan memarahi mereka. Dia sudah mendapat laporan dari Ibu Boem Joon. Dia marah dan menyalahkan semuanya terutama dr. Seo.

Dr. Jang memberitahu kalau mereka akan berangkat lebih awal ke US dari tanggal yang telah ditetapkan dan departemen HPB akan mengambil alih Boem Joon, dia minta Top Team tidak mengusiknya. Dr. Han menerima panggilan dari Presiden Lee.

Dr. Han menghadap Presiden Lee yang sedang makan. Presiden menanyakan kondisi pasien Song dan kenapa para dokter menakutinya. Dr. Han tidak menakutinya, Boem Joon memang dalam kondisi yang serius. Presiden Lee minta dr. Han tidak menambahkan minyak ke dalam api, grup Kwanghye dan Grup Se Hyeong telah perang dingin sejak lama karena persaingan bisnis yang mereka jalani, jadi dr. Han diminta diam saja. "Pergilah dan minta maaf ".

Dr. Han ingin menyelamatkan pasien itu, sekarang sudah ada Top Team dan RS mereka pun memiliki segalanya. Kalau sesuatu buruk terjadi selama perawatan mereka sekarang ini, bukan hanya RS yang dirugikan tapi keseluruhan grung Kwanghye. Presiden marah....tapi dr. Han teguh, "Saat Boem Joon memasuki RS kita, saat itu kita sudah mulai menapak, kalau kita bisa sampai di tujuan dengan selamat, seperti yang anda tahu anda akan diuntungkan". 

Presiden sepertinya mulai goyah, tapi dia khawatir bagaimana kalau gagal ?. Dr. Han minta Presiden untuk mempercayainya, dia akan memastikan kalau opeasi ini sukses. Tapi...Presiden akhirnya menolaknya. Dr. Han segera pamit ketika mendengar kalau keluarga kakak laki lakinya akan segera datang. Presiden berpikir....

Dr. Han ke tampat parkir dan masuk mobilnya dengan marah. Lama dia termenung sebelum memutuskan akhirnya untuk pergi. dia memacu mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi. Sampai kembali di RS dia langsung ke ruang Top Team yang ternyata masih ada dr. Park, dia mengkhawatirkan kondisi Boem Joon karena dia pernah punya kasus mirip seperti itu sebelumnya.

Dr. Han lama memandang dr. Park dan perlahan menanyakan kalau dia melakukan operasi itu untuk Song Boem Joon apa dia punya keyakinan akan berhasil ? Karena kalau hal tersebut berakhir dengan kegagalan maka Top Team yang bahkan belum diresmikan akan tercoreng dan yang paling buruk adalah.......belum selesai dr. Han menyelesaikan kalimatnya (aku yakin sih kalau yang paling buruk menurut dr. Han adalah keberlangsungan grup Kwanghye). "...kita akan kehilangan pasien", ujar dr. Park. Dr. Han sedikit terkejut dengan jawaban dr. Park tapi kemudian dia mengiyakan.
Dr. Park penasaran kenapa dr. Han mengambil segala resiko untuk mengambil alih Boem Joon. Dr. Han beralasan kalau kasus Boem Joon kasus yang jarang dengan penyakit komplek makanya dia ingin Top Team yang melakukannya. "Apa benar hanya karena itu ?". Dr. Park menjelaskan kalau dia tiba tiba merasa khawatir karena yang akan dioperasi adalah pewaris grup Se Hyeong yang merupakan kerabat dekat dari pemilik RS ini, jadi dia merasa heran kalau alasan dr. Han hanya sesimple itu.

Dr. Park mengingatkan bahwa pertama kali dia ditawari untuk bergabung dengan Top Team adalah karena dia ingin seorang dokter yang betul betul merawat pasiennya, dia berharap pikiran itu tidak berubah (menjadi kepentingan bisnis mereka). Mereka saling memandang satu sama lain dengan tajam.

Dr. Han menemui Ny. Song (Ibu Boem Joon) dan memberikan sehelai kertas yang berisi CV dr. Park yang akan mengoperasi Boem Joon. Ny. Song bersikeras dia tidak akan mengijinkan anaknya dioperasi di RS itu. Dr. Han menjelaskan lebih detail penyakit yang diderita Boem Joon yang bernama Bechect dan dengan berbagai komplikasi yang dideritanya maka kondisinya sangat beresiko. Ny. Song masih menganakat dagunya tanda kesombongannya.

Dr. Han meletakkan kertas kedua, CV dokter Sam Brison dari Mason Medical Center, lembaran berikutnya adalah jejak operasi yang pernah dilakukan dr. Park.  Jumlah operasi yang dilakukan dr. Sam sedikit lebih banyak dari yang sudah dilakukan dr. Park tapi rate keberhasilan dari dr. Sam hanya 80% sedangkan dr. Park 100%. Dan lembaran terakhir yang dipegang dr. Han adalah, pendapat dari dr. Sam yang dikirm via fax terkait dengan apabila ada keterlambatan operasi untuk Boem Joen. Ny. Song sekilas melirik lembaran lembaran yang ada di depannya.

Pasien bisa tiba tiba meninggal tanpa diketahui, Ny. Song menghela nafas panjang. Dr. Han memberi waktu Ny. Song untuk memikirkannya dan mengambil keputusan yang tepat demi anaknya. Dr. Han berjanji dia kan memberikan yang terbaik dan membuat anaknya hidup kembali. Ny. Song mulai goyah, dia mengambil lembaran lembaran itu dan mmembacanya sambil sesekali melihat anaknya yeng sedang tertidur pulas dengan selang oksigen di hidungnya. Naluri keibuannya pasti sedang merasakan sakit yang lebih.

Akhirnya...Boem Joon dipindahkan ke ruang operasi, sepanjang jalan yang dilalui para perawat dan bodyguard terliaht menjaganya. Dr. Jang yang menerima laporan dari seorang dokter terlihat marah dan membanting pulpen ke mejanya. Dia minta dipanggilkan dr. Seo.

Dr. Seo baru selesai melakukan visit ketika ada panggilan masuk, dia terpana dan segera berlari menuju ruang hasill pemeriksaan. CAG Boem Joon telah keluar, dia terkejut dan menelitinya dengan seksama. Dr. Shin keluar ruangan diikuti dr. Jang yang mengadukan perihal Boem Joon. Keluarga Boem Joon telah menyetujui operasi itu. Dr. Shin menelepon Presiden Lee.


Dr. Seo berlari sambil membawa hasil terbarunya, di lorong lain Top Team menuju ruang operasi dan berpapasan dengan dr. Shin dan dr. Jang. Dr. Jang memarahi dr. Han yang mengambil pasien dari departemennya tanpa ijin sementara dr. Shin memberikan ponselnya yang sudah terhubung dengan Presiden Lee.

Presiden Lee memarahinya dan memintanya untuk segera membatalkannya, meminta maaf pada keluarganya. Dr. Han minta maaf, dia tidak akan melakukan itu, dia minta Presiden mempercayainya. Dia menutup teleponnya dan mengajak tim untuk segera memulainya.



Dr. Bae sempet saling memberi tanda dengan dr. Jang. Dr. Shin melihat kepergian mereka dengan mata marah sementara di sampingnya dr. Jang mengomel ngomel ga jelas. Dia kesal banget sama dr. Han dan Timnya.


Dr. Han minta dr. Park untuk bisa sukses dalam operasi ini, dr. Park mengiyakan dan dia berpamitan tepat disaat dr. Seo datang dan menunjukkan hasil  test terbarunya. Jadi...pasien harus melakukan operasi di 2 tempat sekaligus dalam waktu yang bersamaan, yaitu pada kakinya dan pada dada. Mereka butuh dokter bedah lain.

Dr. Bae mengusulkan untuk memanggil dokter bedah dari departemen bedah thorak sekarang, dr. Jang baru saja kesal pada mereka, kalau mereka minta bantuannya maka kemungkinan besar dia akan mengambil alih pasien dan meminta Top Team untuk pergi. Dr. Han mengalah, dia akan mendiskusikannya dengan dr. Jang dan meneleponnya.

Tapi...dr. Seo mengambil keputusan, "tidak perlu melakukan itu, saya akan ikut dalam operasi ini, dia adalah pasien saya". Dr. Han berusaha meyakinkannya dan dr. Seo yakin !. Dr. Park..."Baiklah, mari kita coba", ujarnya sambil tersenyum.

Persiapan operasi dimulai, dr. Jo mulai melakukan anestesi, para perawat, dr. Choi dan dr. Kim menyiapkan alat alat operasinya, menata di meja, menyiapkan cairan dsb. Di ruang ganti dr. Park dan dr. Seo mempersiapkan diri mereka masing masing mulai dari berganti baju, memasang headcover, memasang masker dan....mereka menuju OR bersamaan.


Pasien sudah siap, semua dalam posisi siap menunggu kedua dokter masuk. Dr. Jeong dan dr. Bae melihat ari ruang observasi. Yang ditunggu datang, mereka baru selesai mencuci tangan amsing masing. Mereka mulai meakai baju OR, memasang sarung tangan steril dan keduanya saling memandang dan menganggukkan kepala masing masing.
 
Diawali dengan mengenalkan pasien oleh dr. Jo, selanjutnya dr. Park menambahkan diagnosis dan menjelaskan bagian yang akan dia lakukan dan terakhir dr. Seo menjelaskan hal yanga akan dia lakukan. Semua mengerti dan operasi dimulai.
Dr. Park melakukan insisi di bagian dada dan dr. Seo di bagian kaki. Sementara dr. Han membawa dr. Shin dan dr. Jang ke ruang Top Team dan menyalakan LED di depannya. Mereka memonitor operasidari sana. Dr. Jang terkejut dengan adanya dr. Seo di operasi itu. Dr. Han menjelaskan kalau mereka butuh dokter beddah lain karena operasi di 2 tempat sekaligus. Dr. Jang tidak terima tapi dr. Shin memintanya untuk duduk dulu.

Dr. Han mulai presentasinya, di mulai dari kondisi yang sangat urgent operasi karena penyakitnya maka....Dr. Shin menyelanya, karena seharusnya dokter di bagian bedah thorak yang melakukannya. Dr. Han menjelaskan secara rinci penyakit dan komplikasinya, akhirnya dr. Jang cume bisa menghela nafas sambil melihat dr. Shin. Penyakit Boem Joon terlalu kompleks.

Dr. Park minta pemberian cardioplegia tapi dr. Seo menolaknya karena tekanan yang tinggi. Semua saling menatap satu sama lain. Dr. Seo minta mempercepat pompa tapi tekannya masih tinggi. Mereka mulai mendapatkan masalah. Dr. Han mendatangi tempat observasi dan melihat berlangsungnya operasi secara langsung. Akankah operasi berjalan lancar ???

Continue Episode 4 Part 1......


 

No comments:

Post a Comment