Thursday, October 31, 2013

Sinopsis Medical Top Team Episode 4 Part 1


"Kalau cardioplegic gagal diberikan maka akan ada kerusakan serius pada jantungnya", dr. Park menjelaskan. Dia memejamkan matanya mencoba fokus untuk mencari solusi. Tiba tiba..."vena pengganti". Dr. Seo menyetujuinya dan mereka akan mencobanya.


Mereka mulai kembali prosedurnya, dr. Park mulai melakukan insisi untuk pemasangan vena pengganti dan yang lainnya pun melakukan tugas masing masing. Dr. Han, dr. Jeong dan dr. Bae melihat semuanya dari ruang observasi di atas. Mereka merasakan ketegangan yang sama.

Dr. Park selesai menyambungkan vena pengganti dan disambungkan ke infusan, dr. Seo meminta penambahan cardioplegicnya. Dr. Park menanyakan tekanan cardioplegic agent kepada dr. Jo yang masih ragu ragu menghitungnya. Semua orang menanti jawaban dr. Jo dengan cemas, dr. Seo sampai meninggikan suaranya bertanya pada dr. Jo.

Akhirnya dr Jo menjawab :"Owh...saya pikir tidak...tapi....itu berjalan baik haha..! Dan...semua orang bernafas lega. Dr. Jo tersenyum, dia berhasil mencairkan suasana yang sedang tegang. Dr. Kim memuji dr. Park yang dipuji hanya mengangkat bahu. 

Di ruangan Top Team dr. Shin dan dr. Jang juga sedang menonton jalannya operasi melalui monitor. Dia memuji dr. Park yang bisa menemukan solusi secepatnya pada pemberian cardioplegic agent melalui vena pengganti. "Dia benar benar seorang dokter yang luar biasa", ujarnya.


Kembali ke OR, dr. Park mengajak mereka untuk memulai kembali  operasi jantungnya dan dr. Seo akan memulai kembali operasinya yang smepat tertunda. Dr. Park menyatukan kedua tanganya dan bebisik..."mulai berdetak...berdetaklah...berdetaklah....perintahnya pada jantung itu. Semua pada heran dan menunggu penuh dengan ketegangan. Mereka menunggu cukup lama sampai...duk..duk...jantung itu kembali berdetak !!. Horeeee......

Dr. Park mengintruksikan membuka pompanya tapi...dr. Seo menahannya, jaringan lunak pasien terlihat tidak begitu bagus. Krisis belum berakhir. Ada perdarahan antara sambungan dan membutuhkan penjahitan tambahan, dr. Park tidak bisa melihatnya karena itu bagian dorsal, mungkin karena robek akibat penjahitan awal, dia menyarankan untuk di press saja dahulu. Tapi..perdarahan semakin banyak.

Mereka kembali sibuk, dr. Seo ingin memasang kembali ACC, ada yang menyarankan untuk menyetop kembali jantungnya tapi yang lainnya mengingatkan kalau jantungnya kembali di stop akan berbahaya.

Dr. Jang juga berpendapat yang sama, dia kaget mendengar opini penyetopan kembali jantung, tapi dr. Shin berpendapat kalau mereka tidak punya pilihan lain karena perdarahan yang berlebihan. Mereka melihat monitor dengan harap harap cemas.

Dr. Seo meminta posisi pasien sedikit dirubah, dia melihat luka yang menyebabkan terjadinya perdarahan dan dia akan menjahitnya tapi dr. Park melihat hal tersebut membahayakan pasien, dia minta diambilkan lem saja. Perdarahan berlanjut, dr. Seo meminta diijinkan melakukan yang dia inginkan tapi dr. Park bersikukuh, sampai akhirnya dr. Seo mengatakan, "Terserah anda saja.....". Dr. Park tertegun, dr. Jo dan tim operasi memandang pada dr. Park. Dr. Seo meminta dr. Park memutuskan cepat, tidak ada waktu !.


"Baiklah..mari kita coba, dr. Jo...lakukan pengaturan volume sesuai permintaanku".  Mereka mulai lagi, kali ini sesuai order dr. Seo. Dari tempatnya memonitor, dr. Jang marah dan memaki tim operasi karena prosedur itu sangat berbahaya. 

Dr. Park mengangkat jantung itu lebih tinggi...tinggi...dan tinggi sampai dr. Seo menemukan sumber perdarahan itu tapi ketika dr. Seo akan mulai melakukan penjahitan pada sumber perdarahan dr. Park menjatuhkan kembali jantung itu. Dia takut jantung berhenti karena dia mengangkatnya terlalu tinggi. Dr. Seo memarahinya, dia kesal karena sedikit lagi akan selesai.

Dr. Jo mengatakan kondisi pasien stabil, dr. Park siap dan mereka mulai lagi. Dr. Park menarik jantung itu ke arah atas dan dr. Seo dengan cepat menemukan titik perdarahan dan menjahitnya. Prosedur dilakukan dalam hitungan detik dan...selesai !. Mereka melihat monitor, semua baik baik saja dan..dr. Kim mengungkapkan perdarahan berhenti. Semua kembali bernafas lega dan tertawa.

Dari ruang observasi mereka pada mengungkapkan kegembiraannya dengan berteriak senang, begitupun dr. Jang dan dr. Shin bernafas dengan sangaaaattt legaaa. "Dr. Park sepertinya akan membuat orang orang mempunyai sakit jantung dengan melihat operasinya". Terlalu tegang memang, karena selain nyawa pasien itu sendiri, terlalu banyak yang dipertaruhkan untuk operasi ini....

Finally..operasi selesai dan kondisi pasien dalam keadaan stabil. Dr. Park berbicara pada Boem Joon, mengucapkan terima kasih dan memintanya untuk segera sadar. Tim operasi termasuk dr. Jo hanya melihat apa yang dilakukan dr. Park dengan pandangan heran.


Dr. Seo keluar terlebih dahulu disusul dr. Park yang memanggilnya. dr. Park mengucapkan terima kasih, dia tulus dengan ucapnnya, kalau saja dr. Seo tidak ambil bagian dalam operasi ini dia yakin operasi akan berlangsung dengan lebih sulit. Dr. Seo hanya menjawabnya dnegan datar kemudian menatap tajam. Ketika dr. Park meninggalkannya, raut muka dr. Seo berubah, dia seperti merasa bersalah akan keangkuhannya.


Dr. Han memanggil dr. Seo yang sedang berjalan lunglai di lorong. Dr. Han mengucapkan terima kasih atas operasinya tapi dr. Seo menjawab untuk mengatakan itu pada dr. Park, sekarang dia mengerti kenapa dr. Han memilih dr. Park. Dr. Han mengatakan kontribusi dr. Seo sangat banyak apalagi operasinya berhasil dengan baik, dia khawatir akan banyak gosip baru untuk dr. Seo. Tapi dr. Seo mengatakan dia akan baik baik saja selama pasiennya bisa diselamatkan. Dr. Han menyuruhnya istirahat, dia pun pergi.


Dr. Han bertemu dr. Shin dalam perjalanannya menuju ke ruangan Top Team. Dr. Shin berkata dia sangat menikmati tontonan opersai itu dan beruntung operasi itu berjalan sukses, "tapi sangat disesalkan karena anda tahu saya menolak hal itu tapi kamu tetap melakukannya". Dr. Han beralasan kondisi pasien yang memaksanya, kedepannya dia kan memberitahu dr. Shin sebelumnya. Dr. Shin menanyakan haruskah dia memberitahu Presiden Lee ?, Presiden pasti sangat khawatir. Dr. Han mengiyakan.

Dr. Shin memberitahu Presiden Lee tentang keberhasilan operasi itu. Kondisi pasien dalam recovery dan Presiden dari Se Hyeong sangat senang, semuanya berkat dr. Han Seung Jae. Saat menyebut dr. Han Seung Jae, dr. Jang yang ternyata berada diruangan itu terkejut, dia merasa tidak senang.

Mereka membicarakan dr. Park sebagai dokter yang direkrut dari luar tapi benar kompeten, dr. Shin terlihat senang dengan dokter yang dipilih dr. Han untuk bergabung di Top Team, matanya menerawang tentang mimpi besarnya deh kayaknya. Sementara dr. Jang disampingnya terlihat seperti merasa dia akan semakin disisihkan, muncul raut muka liciknya.


Top Team makan bersama, dr. Han dan dr. Jeong memuji dr. Park. Yang dipuji keluar sombongnya tapi....ternyata dia cuma bercanda, mereka tersenyum. Dr. Han mengungkapkan bisa menyelesaikan operasi yang sangat sulit melegakan, tapi lebih dari itu karena ini adalah kasus pertama untuk Top Team. Itu lebih berarti. Dr. Bae baru sumringeh. Dr. Jo bergabung, dia memberitahu kalau pasien sedang berada di ruang pemulihan dan sejauh ini kondisinya stabil.
 

Dr. Jo menanyakan keberadaan dr. Seo yang tidak ikut makan bersama, padahal yang dia tahu dr. Seo orang yang hobi makan. "Dr. Seo tidak tertarik untuk bergabung makan dengan mereka", dr. Park menjawabnya. Dr. Han yang mendengarnya memikirkan sesuatu.


Dr. Seo berdiri di depan wastafel, dia melamun sambil mencuci tanagnnya dia air mengalir. Dia mengingat kembali kejadian di ruang operasi, saat mereka kesulitan...saat mereka berhasil....dan saat dr. Park mengucapkan terima kasihnya. Dia termenung.

Di ruang dokter lainnya, dr. Choi sedang ngobrol dengan dr. Kim. Dr. Choi mengeluh sangat ngantuk sehingga hampir tidak bisa mengunyah. Dr. Kim yang mendengarnya tersenyum, "Tapi bagaimanapun kamu masih bisa makan". Makanan terakhir yang tersisa adalah pisang, dr. Kim memberikannya pada dr. Choi yang langsung membuka kulitnya.

Dr. Choi merasa dirinya keren, meskipun dia sangat lelah tapi dia senang ikut dalam operasi itu. Dr. Choi memuji dr. Park...betapa kerennya, betapa manis senyumnya dan bla bla...dr. Kim yang mendengarnya tentu saja sangat tidak senang, dia merebut pisang yang sedang dimakan dr. Choi.

Dr. Choi merebutnya kembali, tiba tiba dia cegukan, dr. Kim akhirnya beranjak mengambilkan minuman dari kulkas tapi ketika berbalik, dia melihat dr. Choi yang tertidur dalam posisi duduk tegak masih sambil memegang pisangnya. Berasa lebayyy dehhh....kayaknya sengantuk apapun ga kan kayak gitu kalee..hehe...


Dr. Kim kembali duduk di samping dr. Choi, dia menggumam, "Apanya yang cute dari dr. Park Tae Shin, aku lebih cute". Tiba tiba kepala dr. Choi hampir terjatuh dan dengan sigap dr. Kim menahannya, membawa kepala itu ke bahunya dan membiarkan dr. Choi tidur di bahu, dia tersenyum bahagia.


Ba Wee sedang sibuk membuat bintang dari origami saat dr. Park mendatanginya. dr. Park berjalan jongkok karena ingin mengejutkan Ba Wee yang serius banget dengan origami itu. Jreng...oraigami katak menyapanya. "Hello Princess, aku bukan kodok biasa, aku akan menjadi manusia kalau kau menciumku puteri...cium aku....!.  "Tapi aku bukan puteri gampangan," jawab Ba Wee. Dr. Park pun menunjukkan mukanya.


Ba Wee langsung bertanya kalau Ahjussi sedang melewati masa sulit, karena dia bisa melihat wajahnya ada dark spot. "Ahjussi habis operasi lagi yaa..", sambil mengelus pipi dr. Park. Dr. Park menjawabnya dia kecapean karena membuat kodok origami untuknya, kemudian mengucapkan selamat karena sekarang Ba Wee sudah diruang perawatan. Ba Wee senang tapi dia mengkritik kodok buatan dr. Park yang kurang sempurna. dr. Park mengomelinya, dasar perempuan pemilih !.

Dr. Seo dan rombongan masuk ruangan dan sambil bangkit dari duduknya dr. Park menggumam, "Seorang perempuan pemilih satunya telah datang....". Ba Wee langsung tersenyum dan menyapa dr. Choi yang juga tertawa melihatnya. Wajah Ba Wee langsung cemberut melihat dr. Seo, dia tidak menghiraukan meski dr. Park mengedipkan mata kepadanya sebagai isyarat agar Ba Wee tidak judes pada dr. Seo.

Dr. Park menyapa dr. Seo, kali ini dr. Seo menjawab dengan sedikit lebih ramah, dia tersenyum. Dr. Choi melihat banyak origami di sekitar tempat tidur Ba Wee, dia menanyakan apakah Ba Wee yang membuatnya, Ba Wee menunjuk dr. Park yang melakukannya. Wooww...para dokter kagum, dr. Choi dengan senang menanyakan apa dr. Park bisa membuat yang lainnya...bunga...? Bunga mawar ?".

Dr. Park mengiyakan, itu tidak susah. Dr. Choi merasa kalah, dia saja tidak pernah benar membuat bunga mawar. Dr. Park akan menunjukkan caranya tapi dr. Seo memotongnya, "ABGA Ba Wee dan hasil rontgennya baik". Dr. Seo menanyakan ada yang sakit atau tidaknya , Ba Wee hanya mengelengkan kepalanya. Dr. Seo memberitahu Ba Wee bisa keluar jalan jalan dengan kursi roda agar tidak bosan. Dia berpamitan.
 

Dr. Park meminta Ba Wee menunggu sebentar, dia mengejar dr. Seo dan menanyakan keadaan Song Boem Joon. Semuanya baik baik saja. dr, Park kemudian mengajaknya bercanda dan dr. Seo sekarang tersenyum. Dr. Park memujinya dan mengatakan dr. Seo yang terhebat. Dia minta maaf karena tiap hari dia hanya bisa omong besar. Mereka saling memuji satu sama lain sampai akhirnya dr. Park memintanya untuk bergabung dengan Top Team.


Raut muka dr. Seo berubah, "Apa dr. Han memintamu melakukan ini ?". Alis dr. Park terangkat, dia terkejut !. Dia tidak tahu tapi dia bisa merasa kalau dr. Han menginginkan dr. Seo bergabung. Dr. Seo tidak ingin menjawabnya, dia berlalu tapi.... "Saya menyukainya..saya senang dapat bertemu dengan seorang partner yang handal sepertimu...kamu juga merasakan hal yang sama kan dr. Seo ?" Tanya dr. Park sambil mendekat. Dr. Seo menjawabnya tidak. " 


Baiklah..anggap saja saya yang memintamu...saya memintamu untuk bergabung dengan Top Team, mari kita berkompetisi menjadi yang terbaik, kamu rival yang sepadan. Antara kau dan aku, Itu tawaran yang susah ditolak bukan ?". Haha...dr. Park memprovokasinya......

 

Dr. Park berlalu, dr Seo masih terdiam ditempatnya. Dia dikejutkan oleh telepon dari dr. Jang yang memanggilnya. Dia menghadap dr. Jang yang memang sedang menunggunya. Dr. Jang berpura pura baik menanyakan keadannya dan keberuntungan operasi itu berhasil tapi, "Dr. Seo..kamu sebenarnya dimana, di Top Team atau dokter departemen bedah thorak ?".

Kembali dr. Jang memarahinya, membentaknya apalagi dr. Seo tidak meminta ijin kepalanya sebagai kepala departemen. Dr. Jang memojokkannya tanpa sempat lagi dia membela diri. Terakhir dr. Jang mengancam kalau kelaukannya masih merasa dirinya yang paling hebat  dan tidak memandang orang lain maka dia tidak akan lagi membiarkannya.
 
Dr. Seo keluar dengan lunglai tapi langkahnya menjadi tegak ketika melihat dr. Han dari kejauhan, dia menghampirinya dan akan bebicara sesuatu.


Dr. Han mendahuluinya dengan meminta waktunya di petang ini untuk dikosongkan. Harus ada, ungkapnya sambil tersenyum dan berlalu meninggalkan dr. Seo yang cuma bisa menghela nafas. Lagi lagi tidak mau mendengar sedikit penjelasannya.

 
Dr. Park melihat hasil pemeriksaan terakhir  Boem Joon saat dr. Seo mendatanginya. Tepat disaat itu Boem Joon sadar, mereka menyambutnya dengan gembira. Dr. Seo menjelaskan pasti dia merasa kesakitan saat ini tapi dia minta Boem Joon tidak mengkhawatirkannya karena rasa sakit itu akan segera hilang.
 
Boem Joon menanyakan sesuatu pada dr. Seo, "Saya penasaran tentang sesuatu terhadapmu, kenapa kamu selalu tidak menghiraukan telepon dariku, tidak membalas smsku ?". Dr. Seo beralasan dia sibuk, dr. Park yang berdiri disampingnya tersenyum penuh arti. "Jadi sepertinya Song Boem Joon sshi tertarik pada dr. Seo", ujarnya.


Dr. Seo memintanya untuk tidak banyak bicara dan istirahatlah agar pemulihannya berjalan dengan baik. Mereka meninggalkan ruangan tapi terhenti oleh, "Terima kasih....untuk...menyelamatkan hidupku", Boem Joon berkata. Mereka saling memandang dan tersenyum lalu meninggalkan ruangan.


Dr. Park Tae Shin menuju Paran Klinik, dia berjalan dengan riangnya dan senyumnya semakin lebar ketika melihat ruangannya telah berubah kembali seperti semula. Direktur menjelaskan kalau bulan depan mereka akan merenovasi ruangan pasien juga.


Direktur merasa tidak enak karena dia seperti menjual dr. Park pada mereka. Dr. Park tertawa, dia merasa beruntung karena bisa melakukan itu. Mereka tertawa.

Direktur menanyakan Ba Wee. Keadaannya semakin baik saja, direktur menyuruh dr. Park untuk menunggu di ruangannya karena dia akan melakukan visite ke pasien pasiennya. Tapi dr. Park malah mengambil jas dokternya dan mengatakan dia akan ikut.

Dr. Park memasuki ruangan perawatan dan bertemu dengan pasien pasiennya. Mereka menyambutnya dengan gembira. Satu persatu dia periksa, dan saat melihat seorang kakek yang tidur dengan selimut terbuka, dia menghampiri dan menyelimutinya. Seorang kakek di seberangnya melihat kejadian itu tapi ketika dr. Park menatapnya, ia memalingkan muka dan menutupi wajahnya dengan tangan.

 
Dr. Park serasa mengenalnya, dia memandang direktur yang buru buru mengingatkan dr. Park untuk memeriksa pasien di ruang 307 tapi...dr. Park berlalu mendekati pasien itu. Sang pasien masih menutup mukanya dan sekarang memiringkan badannya ke arah yang berlawanan dengan dr. Park. 

 
Dr. Park menyapanya, "Salam..mungkinkah.......mungkinkah...... Pasien itu bangkit dan melihatnya. Dia menyapa dr. Park dan mengingatkan kalau dirinya adalah Cheon Man Bae. Dr. Park sepertinya ada masa lalu yang ga begitu baik dengan orang ini, ketika pertama kali melihat wajahnya dia sudah terkejut dan bertambah lagi ketika orang itu memegang tangannya dan mengenalkan namanya. ekspresi dia seperti memendam sesuatu.


Dr. Park terlihat ketakutan ketika Man Bae mendekatinya dan mencoba memeluknya. Tidak ada ekspresi lain ketika Man Bae mencoba bersikap baik kepadanya, tangannya mengepal tapi gemetaran. Direktur yang melihat kejadian itu terlihat serba salah.

Dalam perjalanan mengantar dr. Park pulang, direktur menjelaskan kalau Man Bae datang setelah mendengar dari seseorang kalau direktur ada disana. Dia mengerti kalau dr. Park akan merasa terganggu dengan kehadirannya makanya dia akan mentransfer Man Bae ke Sa sanatorium besok.

Dr. Park diam sana membuat direktur khawatir, dr. Park menjawab dia baik baik saja, dia sudah besar sekarang, dia bisa menjaga hatinya. Direktur tertawa, dia kesal karena dr. Park telah membuatnya terkejut dengan keterdiamnannya. Mereka meneruskan obrolan yang diselingi candaan, malah sambil saling menggendong. Tawa mereka terhenti melihat bis yang datang. Sebelum pergi dr. Park mengundang direktur datang ke RS Kwanghye dengan Yeon Hee dan nenek.

Dr. Park menempelkan wajahnya di kaca bis dan membuat mimik lucu sambil melambaikan tangannya pada direktur. Dia tertawa menggodanya, sementara direktur melambaikan tangan sambil melihat dr. Park masih dengan wajah khawatir. Dia tahu kalau dr. Park tidak benar benar baik baik saja.


Benar saja...Park Tae Shin tidak baik baik saja. Dia teringat masa lalunya yang diperlakukan sanagt tidak manusiawi dari Man Bae. Dia dipukuli oleh anak Man Bae ketika mencoba untuk melarikan diri. Setelah dahinya berdarah, dia diserahkan kepada Man Bae yang menyiksanya dengan lebih kejam.


Dr. Park ketakutan, dia memeluk tasnya dengan erat, ekspresi wajahnya sangat mengkhawatirkan. Dia benar benar trauma. Meski tadi Man Bae memeluknya tapi tidak menghilangkan trauma yang didapatnya waktu itu. Kembali dia teringat pukulan pukulan dan ancaman Man Bae pada dirinya. Dia semakin erat memeluk tasnya dan tubuhnya menciut hehe....

  

 Continue Episode 4 Part 2



 

No comments:

Post a Comment