Thursday, October 24, 2013

Sinopsis Medical Top Team Episode 1 Part 1




Di sebuah kamar mewah, Dokter Park Tae Shin sedang mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya. Mulai dari mengenakan jam tangan bagus serta merapikan jas dan rambutnya di kaca. Dia merasa tampilannya cukup meyakinkan malam itu.


Sementara di ruangan lain, di sebuah aula dokter Seo Joo Young menjadi MC untuk acara besar di Rumah Sakit mereka yang mempersilahkan asisten direktur Shin Hye Soo untuk memberikan sambutannya.


Dr. Park berjalan di sebuah lobi hotel dan tak lama kemudian seorang laki laki perlente menyambutnya dan mereka saling berjabat tangan. Laki laki itu memberinya kartu nama tapi dr. Park minta maaf karena dia tidak mempunyai hal seperti itu. Laki laki itu hanya tertawa dan bilang kalau dr. Park tidak membutuhkan kartu nama karena namanya saja sudah cukup bagi orang untuk mengingatnya. Mereka berdua tertawa.

Kembali ke aula, Shin Hye Soo memberikan sambutannya. Dia menyampaikan terima kasihnya untuk direkrur Lee yang bisa hadir dalam acara 60 tahun anniversary Gwanghye University Hospital mereka dan pada kesempatan itu dia mengungkapkan rencana dibentuknya co-petition (cooperative and complete), sebuah tim medical yang terdiri dari dokter dokter terbaik. Selama sambutan itu berlangsung, scene memperlihatkan beberapa wajah dokter yang saat ini sudah bergabung di RS tersebut. Pasti mereka yang akan jadi inti cerita.

"Para hadirin semua, saya perkenalkan..Medical Top Team", disambut dengan tepuk tangan para hadirin sementara layar di aula memperlihatkan presentasi tentang Medical Top Team tersebut. Asisten Direktur Shin Hye Soo meminta para dokter di tiap departemen untuk berpartisipasi ikut dalam penyeleksian. Dokter yang terbaiklah yang akan tergabung dalam tim tersebut.

Sementara para hadirin tepuk tangan dengan gembira, kita bisa lihat kalau CEO malah menghela nafas dan memalingkan mukanya sementara dr. Han Seung Jae tepuk tangan sambil tersenyum tapi dengan senyum yang terkesan dipaksakan.

Di tempat lain, dr. Park dengan tamunya itu sedang membicarakan kontrak. Ternyata dr. Park ditawari pekerjaan menjadi dokter bedah tetap di sebuah RS di Amerika. Saat mereka berbincang bincang, seorang pelayan datang menuangkan minuman tapi...pelayan dan dr. Park sempat saling menatap seakan pelayan itu dan memperhatikannya sejenak, seperti menangkap sesuatu yang tidak beres terjadi padanya.

Kontrak belum ditandatanagni, dr. Park menanyakan tentang Eun Ba Wee, seorang pasien anak yang memerlukan transplantasi jantung yang pernah mereka bicarakan sebelumnya, tapi laki laki itu mengatakan kalau masih memerlukan pemeriksaan lainnya dan bla bla bala.....

Dr. Park tidak memperhatikan lagi pembicara di depannya, perhatiannya teralihkan oleh seorang pelayan yang terlihat kesakitan dan berjalan dengan tertatih tatih.

Tapi scene beralih ke aula tempat acara RS Universitas Gwanghye, Shin Hye Soo mengedarkankan pandangannya melihat sekeliling. Dia tidak melihat CEO. Hye Soo pun menanyakan pada Han Seung Joo yang kebetulan melewatinya. Seung Joo mengatakan kalau CEO sedang makan di kamarnya karena dia ingin berada di tempat tenang sejenak sebelum memulai kembali pekerjaannya.


Beberapa dokter mendatangi mereka, Jang Yong Sub dkk memberi selamat karena ide briliant Hye Soo tapi yang dipuji melemparkan kembali pujiannya karena dokter Han Seung Jae lah yang telah melontarkan ide itu. Para dokterpun memuji Seung Jae tapi orang yang di puji itu cuma tersenyum dan berpamitan. Setelah Seung Jae pergi, Shin Hye Soo pun tidak mau berlama lama dengan para dokter itu, dia meninggalkan mereka untuk menghampiri tamunya yang lain. Para dokter hanya melihat kepergian kedua orang itu kemudian saling menatap satu sama lain.


Han Seung Jae menyusuri koridor aula, langkahnya terhenti ketika melihat Seo Joo Young yang sedang menerima telepon. Via Joo Young minta semua pekerjaan dikirim kepadanya malam ini. Ketika dia berbalik dia kemudian menyapa Seung Jae. Seung Jae menanyakan apakah Joo Young sudah makan apa belum, Joo Young mengatakan sudah tapi Seung Jae memintanya untuk makan yang benar karena dia melihat Joo Young tai makan hanya sedikit. Seung Jae mengijinkan Joo Young untuk meninggalkan tempat itu duluan kalau memang sibuk tapi Joo Young tidak mau. Dia akan menyelesaikan acaranya.

Pembicaraan terhenti ketika ada tamu yang menyapa Seung Jae dan ingin bertemu dengannya, mereka pun pergi diikuti senyuman Joo Young yang melihat arah sebaliknya dan melihat asisten direktur Shin menerima telepon dan tertawa lebar. Tak selesai memperhatikan Shin Hye Soo karena Joo Young mendadak menerima telepon dari RS, sepertinya ada pasien emergency. Dia pun ngeloyor pergi.


Di lorong hotel, Dr. Park kembali berpapasan dengan pelayan yang tadi kesakitan. Jalannya masih limbung dan menahan sakit bahkan tangannya mulai memegang tembok menahan tubuhnya dari jatuh. Awalnya dr. Park tidak begitu menghiraukannya tapi naluri dokternya seakan menangkap sesuatu. Dia berbalik dan kembali ke lorong tempat tadi dia berpapasan. Tidak ada orang disana...

Di toilet wanita, dr. Seo Joo Young sedang menerima telepon tentang pasiennya ketika pelayan yang tadi kesakitan itu masuk. Joo Young melihatnya sekilas tapi perhatiannya kembali ke telepon. Pelayan itu mencuci mukanya dan mencoba menguatkan diri. Dia mengambil obat tapi ketika membukanya semua obat berhamburan di wastafel. Dia tidak mengambil satu pun tablet itu dan keluar dari toilet. Joo Young masih sibuk dengan teleponnya.


Selesai menerima telepon, Joo Young mencuci tangannya dan saat itulah dirinya melihat wastafel yang digunakan pelayan tadi bertaburan pil pil putih. Dia pun bergegas keluar dan mencari pelayan tersebut. Saat yang bersamaan pun dr. Park sedang mencarinya sementara pelayan yang dicari itu seddang berjalan menuju sebuah pintu aula dengan tertatih tatih dan mulai sesak napas. Orang yang berpapasan hanya melihatnya tanpa melakukan apa apa.

Pelayan itu sampai di dalam aula dengan kondisi yang sama, orang orang sibuk berpesta dan dr. Park hanya mengikutinya dari belakang, menatap dengan seribu tanya. Setelah beberapa saat mendiamkan, dr. Park akhirnya memanggilnya dan pelayan itu menoleh tapi....saat dia berbalik itulah tubuhnya tak sanggup lagi. Dia ambruk terjatuh di dekat sebuah meja. Piringpun berjatuhan dan orang orang berteriak.

Dr. Park menghampiri dan mencoba menyadarkannya, dia meraba lehernya dan memeriksa pernafasannya. Saat melihat kakinya, dr. Park melihat kakinya seperti kesetrum. Dia pun memeriksanya, saat itu dr. Seo datang menembus kerumunan orang.


Sampai di tempat pelayan itu jatuh dr. Seo melihat dr. Park sedang memijat lutut dan kaki pelayan terus memeriksa nadi di lehernya. Dr. Seo reflek mendorong dr. Park sambil berteriak. Dr. Park pun terdorong dengan cukup keras ke samping. Tak terima, dr. Park pun melakukan hal yang sama. Dia mendorong dr. Seo. Mereka cekcok.


Dr. Park membutuhkan es tapi dia tidak tahu harus medapatkannya dimana sementara dr. Seo memanggil ambulance. Tak menemukan yang dicari, dr. Park lalu menggendong pelayan itu menuju ke suatu tempat. Dr. Seo marah dan memintanya untuk tidak kemana mana tapi dr. Park membentaknya. Dia menerangkan kalau dirinya adalah dokter, dr. Seo pun mengatakan hal yang sama.


Mereka kembali cekcok tentang kondisi pasien yang mengidap MELAS syndrome. Dr. Park tidak sabar dan dia mendorong dr. Seo cukup keras sampai dr. Seo membentur meja dan terjatuh. Pergelangan tangan dr. Seo sepertinya terluka karena dia terlihat kesakitan. MELAS syndrom merupakan penyakit genetik yang menyerang otak, otot dan sistem saraf.


Dr. Park masih menggendong pelayan itu dan berlari, ketika melihat sebuah aula yang ada esnya dia masuk dan buru buru membaringkan pelayan itu di lantai. Sambil berteriak minta maaf dia mau menyelamatkan pasien, dia mengambil hiasan burung yang terbuat dari es, dia menghancurkannya menjadi berkeping keping.


Para keamanan berusaha mencegahnya, dr. Park mengeluarkan kartu ID dokternya dan dia mengatakan dia butuh es. Tanpa menunggu jawaban, dia kembali menghancurkan bongkahan besar es menjadi berkeping keping.


Dr. Park membuka jasnya dan memenuhi jasnya dengan potongan es. Dia menjadikan jas berisi es itu sebagai bantalan di leher pelayan. Es yang masih berhamburan dia ambil dan lemparkan ke badan pelayan, lalu dia mengambil sebagian untuk di kompreskan di muka dan leher pelayan itu.


Dr. Seo memasuki ruangan itu masih dengan memegang pergelangan lengannya yang terluka. Perlahan lahan mata pelayan itu terbuka. Dr. Park pun berteriak...dia senang. Dr. Seo menghampiri dan berlutut disampingnya. Dia mencoba berinteraksi dengan pelayan itu yang bernama Kim Yoo Ri. Dr. Park mengangkat tanagnnya dan tertawa karena dia merasa bahagia berhasil membuat Yoo Ri siuman sambil tidak lupa dia menyatakan permohonan maafnya.


Kim Yoo Ri dibawa tim ambulance ke RS Gwanghye diantar tatapan kedua dokter itu. Dr. Park kemudian melihat name tag dan dia cukup kaget melihat jabatan dr. Seo yang juga merupakan dokter bedah toraks. Kemudian dia mengeluh karena jasnya yang mahal menjadi basah. Eueuehhh....

Dr. Park meminta maaf atas insiden sebelumnya. Menurut dr. Seo memanggil ambulance lebih baik tapi bagi dr. Park memenggil ambulan adalah harus tapi menolong pasien terlebih dahulu adalah prioritas apalagi melihat kondisi pasien saat itu. Mereka kembali berdebat tentang diagnosa dan penanganan yang tepat bagi Kim Yoo Ri.

Dr. Park lalu mengatakan kalau bagi dokter biasa pasti itu akan didiagnosa PSVT tapi karena dia dokter yang sedikit luar biasa jadi dia tahu kalau itu adalah MELAS Syndrome. Kembali cekcok.....dr Seo ngotot dengan argumennya sampai dr. Park menganggapnya kalau dia masih seorang residen. dr. Park meninggalkan dr. Seo dan berkata, "Saya dokter Park Tae Shin dari Paran Clinic, kalau hasilnya sudah keluar, hubungi aku". Mereka beating, yang salah mendiagnosa harus mentraktirnya makan. Dr. Park yakin kalau dia yang akan ditraktir, dia pun meninggalkan dr. Seo yang menatapnya sambil menghela nafas panjang.

Shin Hye Soo menemui Direktur Lee yang didampingi dokter Han. Mereka membahas tentang Medical Top Team yang akan menggunakan lantai 12 di RS mereka. Hye Soo menginginkan peralatan medis yang terbaru, tercanggih dan komplit. "Medical Top Team akan diperlakukan istimewa di seluruh negeri ini". Direktur Lee mendengus ketika menanyakan berapa yang Hye Soo inginkan. Dia sepertinya tidak setuju dengan ide tersebut.

"Mereka akan terbebas dari pasien luar, mereka hanya focus pada pasien yang akan mereka tangani dan fokus pada penelitiannya. Pasien akan mendapatkan perawatan yang maksimal dengan harga yang standar". (something impossible menurutku...terlalu idealis !). 

Direktur Lee : "Lalu apa yang aku dapat ? Aku harus mengeluarkan semua uangku untuk hal ini ?"
Hye Soo : Ayah, anda harus melihat ke depan, semua ini pada akhirnya akan meningkatkan kredibilitas grup Gwanghye itu sendiri".

Direktur Lee menanyakan satu hal, "Medical Top Team ini ide siapa sebenarnya ?". Hye Soo mengatakan ide awal dari Seung Jae, dia hanya memodifikasi dan menyelaraskannya. Seung Jae tidak berkomentar apa apa. (Bingung deh...kalau mereka berdua adalah anaknya, kok bapaknya Lee semantara yang satu Shin dan satunya Han ...Nah Looo....)

Shin Hye Soo menyerahkan dokumen tentang Medical Top Team tapi sebelum Direktur Lee melihatnya dia berkata kalau dia bertemu dengan suami Hye Soo yang sedang berlibur di Hawaii dengan perempuan yang baru lagi. Hye Soo terdiam, tapi sesaat kemudian dia mohon ayahnya melihat proposal itu. Dia pamit. CEO meminta Seung Jae untuk melihatnya, sebelum Hye Soo beranjak dia minta Hye Soo memperhatikan suaminya. Bagaimanapun suami Hye Soo adalah anak keduanya. (Ooohh...baru mengerti... !). Hye Soo berjanji akan memperhatikannya, dia pun meninggalkan ruangan tersebut.

CEO bergumam : Ayah...? Direktur Lee dan Ibunya Hye Joo saja memanggilku CEO, hanya dia yang selalu memanggilku ayah, sepertinya hanyalah dia satu satunya menantuku !". ( Entah senang atau ga suka yaa...)

CEO menanyakan keadaan di Seocho-dong, tempat ibu Seung Jae berada. Seung Jae mengatakan ibunya baik baik saja tapi CEO malah merasa khawatir dengan diamnya ibu Seung Jae. CEO minta Seung Jae untuk berhati hati, meski nama keluarga mereka berbeda tpai semua orang tahu kalau mereka ada hubungan ayah dan anak. Jadi Seung Jae paling tidak harus bisa menyelamatkan namanya dari hal hal buruk. Seung Jae berjanji akan melakukannya.

Di tempat parkir, sekretarisnya memanggil, mereka berbincang sebentar. Seung Jae telah menerima semua berkas kandidat dokter yang dikirim sekretaris tapi tidak ada satupun yang membuatnya puas. Dia minta sekretarisnya mencari lagi yang lebih kompeten. Dari arah lift datang beberapa orang sehingga sekretaris itu kemudian membungkuk dan kembali berbicara formal (sepertinya mereka berteman, karena ketika berdua saja sikap sekretaris itu terlihat santai). Ujung mata Seung Ha menyadari ada orang lain di sekitar mereka jadi dia pun merubah sikapnya.


Sebuah bus menyusuri pedesaan yang indah...hijauuuu.....dan bus itu teryata yang membawa Park Tae Shin ke tempat prakteknya. Dia berhenti di pesimpangan dan melanjutkannya dengan bersepeda. Sungguh...suasananya indah !.


Tae Shin menyusuri jalanan itu dengan gembira, sesampainya di RS, dia menyempatkan diri menyapa para perawat dan juga beberapa pasiennya. Terlihat kekeluargaan yang sangat dekat terjalin diantara mereka.

Tae Shin langsung menuju ruangan Direktur tapi mereka berpapasan di lorong, Direktur menyalahkannya karena dia begitu terlambat tapi dr. Park hanya tersenyum dan mengemukakan alasan keterlambatannya. Direktur menanyakan interviewnya yang dijawab kalau mereka sangat menginginkan dirinya. Selanjutnya Direktur minta Tae Shin untuk berganti pakaian dan melihat pasien pasiennya. Tae Shin meninggalkan Direktur yang saat bersamaan datang perawat Lee. Direktur memintanya untuk tidak membicarakan sesuatu dengan dr. Park saat ini, meski terlihat tidak setuju tapi perawat Lee mengiyakan. ( Tebakanku tentang pasien Ba Wee....)

Dr. Park Tae Shin masuk ruang kerjanya, menggantungkan jas dan memakai jas dokternya. Dia melihat dirinya sekilas di kaca kemudian keluar. Di mejanya terlihat foto direktur RS tersebut yang menggendong seorang anak kecil. (Tae Shin juga anak direktur ??


Dr. Park Tae Shin berkeliling memeriksa pasiennya, di tempat Eun Ba Wee dia memeriksa lebih teliti. Ba Wee masih belum bisa buang angin dan Buang Air normal, dr. Park mengajaknya bercanda...mereka tertawa. Saat Ba Wee menarik selimutnya, dr. Park melihat origami bintang. Pasien di sebelahnya mengatakan kalau bisa mengumpulkan origami bintang itu sampai 10.000 maka keinginannya akan terkabul. Ba Wee memintanya tapi dr. Park cuek saja malah minta Ba Wee untuk tidak mempercayai hal tersebut.

Di tangga, dr. Park bertemu dengan dua pasiennya. Dia pun menyempatkan berbincang. Tak lama seorang perawat memanggil mereka untuk masuk dan dr. Park pun tersenyum melihat keduanya.

Kembali ke Rumah Sakit, dr. Choi Ah Jin sedang mendengarkan musik ketika teleponnya berdering. Min Ji memberitahu kalau dr. Seo Joo Young sudah berada di RS. Ah Jin panik, dia bergegas keluar ruangannya sampai sampai menabrak rekannya. Dia berbalik arah sambil menelepon seseorang menanyakan kondisi seorang pasien.


Di lorong lain RS, Joo Young sedang bersama dr. Kim Sung Woo yang melaporkan keadaan seorang pasien, Joo Young memintanya untuk lebih teliti. Choi Ah Jin melihat mereka dan menghampirinya. Joo Young sedang memberi instruksi pada Sung Woo ketika Ah Jin menyapanya.


Joo Young menanyakan pasien An Jung Hee, Ah Jin menjawabnya dengan tergagap, dia melalaikan sesuatu sepertinya tapi Sung Woo kemudian membelanya, "Ketika dia akan melakukan EKG, saya bilang untuk tidak melakukannya". Ah Jin mendelik.

Sung Woo menerangkan alasannya tapi dipatahkan oleh Joo Young. Alasan itu tidak tepat, Joo Young minta mereka kalau memang tidak tahu paling tidak dengar dan laksanakan instruksi darinya. Mereka mengangguk dan Sung Woo menjawab kalau dia akan melakukan ECG untuk pasien tersebut tapi Joo Young menolaknya. Dia minta Ah Jin melakukannya sementara Sung Woo periksa pasien di ruangan.

Di lorong, dia bertemu dengan dr, Jang Yong Seob. Dia membicarakan tentang menteri Oh yang akan dioperasi dibawah tanggung jawab dr. Seo. dr. Jang menyatakan kalau semua itu terjadi karena Han Seung Jae yang mendukung Seo Joo Young, bukan karena kepandaiannya. dr. Seo hanya diam.

Choi Ah Jin masuk ruang perawat dan mengomel disana, seorang perawat mendengarkannya. Dia komplain tentang dr. Seo dan beranggapan dr. Seo membencinya karena dia selalu salah dimatanya. Sementara yang sedang diomongkan, menyusuri lorong RS. Dia teringat dengan beatingannya dengan dr. Park, pada saat yang sama dr Nam Sang Yi lewat. Dr. Seo menanyakan pemeriksaan EKG dan MRI otak Kim Yoo Ri, dokter Nam menyatakan kalau hasil pemeriksaan menunjukkan pasien mengidap MELAS Syndrome. Joo Young tertegun.


Continue to Episode 1 Part 2....



No comments:

Post a Comment