Tuesday, April 23, 2013

One Missed Call Final Part 1




Dalam kegelapan malam, Asuka berdiri di depan sebuah kandang ayam. Dia melihat seekor ayam jantan yang terlihat gagah tapi dikeroyok ayam ayam betina disekelilingnya. Dia mendekat, matanya tajam melihat kejadian itu, pikirannya melayang pada kejadian yang menimpanya. Persis seperti ayam jantan itu. 


Teman temannya memperlakukan dia dengan tidak baik. Teman lelakinya memperoloknya sampai salah satu dari mereka ada yang menjambak rambutnya. Begitu pula dengan kawan kawan perempuannya, mereka tidak henti membullynya. 


Sampai ketika dia di kamar mandi pun, mereka menguncinya dan menyiramkan air dari luar pintu yang membuatnya basah kuyup. Hal tersebut tidak hanya sekali dia dapatkan, tapi berkali kali.


Pada kesempatan berikutnya, Asuka membuka pintu kandang itu dan membiarkan ayam ayam putih itu berhamburan keluar meninggalkan ayam jantan yang terluka. Perlahan dia mendekati ayam itu dan mengambilnya dalam pelukan. 


Dia berdiri dan kamera memblurnya...kamera memperlihatkan sesuatu yang menggantung di belakangnya. Sesosok tubuh seperti Asuka tergantung di atas sebuah plafon.


Asuka melihatnya...menatapnya dengan tajam...matanya berubah ada lingkaran hitam disekelilingnya. Dia kemudian menghampiri tubuh yang tergantung itu. Horror is begin....


Di sebuah ruangan ponsel berdering. Asuka mendekat dan mengambilnya perlahan. Dia membuka text yang baru diterimanya. Disana tertulis, "Terbebas dari kematian dengan memforward text ini". 


Di sebuah kapal, para siswa bergembira menikmati perjalanan mereka menuju Busan dalam rangka liburan kelulusan. Emiri sedang sms seseorang ketika seorang temannya menghampiri dan menggodanya. 


Mereka meminta Emiri memperlihatkan foto temannya yang berada di Korea. Emiri tersenyum simpul tapi dia kemudian memperlihatkannya. Teman temannya memuji ketampanan pemuda itu. Emiri malu malu menyangkalnya.


Datang rekan lainnya meminta mereka untuk melakukan rekaman perjalanan. Mereka kemudian berfose dan saling menimpali satu sama lain sementara kamera terus merekamnya. 


Semuanya terlihat senang tapi kemudian raut wajah Emiri berubah. Dia teringat percakapannya dengan Asuka sebelum keberangkatan mereka ke Korea.


Asuka menolak ikut pergi karena bagaimanapun kehadirannya tidak akan diinginkan. Saat ini Asuka sedang berada di sebuah kamar menatap foto teman sekelasnya dalam layar monitor. Dia berpaling ke kanan dan bertanya seolah olah ada orang disebelahnya. 


Dia meminta persetujuan dari seseorang yang seolah olah ada di depannya. Asuka marah pada teman temannya dan dia sekarang sedang merencanakan pembalasan pada mereka.


Di kapal, mereka sdang mendengarkan cerita yang menyeramkan yang diceritakan oleh salah satu murid. Dia menceritakan kejadian yang dialami oleh kakak perempuannya dalam kapal tersebut. Semua yang ada mendengarkan dengan seksama dan penuh perhatian seakan tidak inign ketinggalan sepatah katapun.


Konon katanya sehari sebelum kapal itu ditumpangi kakak dan rombongannya terjadi pembunuhan dan pada malam dimana kakaknya menginap dia ketakutan karena mendengar sesuatu yang menyeramkan dari tempat tidur atas dan.....sebuah wajah menakutkan muncul dengan rambut terurai !!. 


Semua murid yang mendengarnya dengans seksama dan..sebagian menjerit tapi sebagian lagi tertawa. Murid laki laki merasa menang karena telah berhasil menakuti teman temannya. Kemudian mereka pada tertawa.


Mereka kembali bercanda satu sama lain tapi..tiba tiba lampu kelap kelip. Semuanya kaget bercampur takut tapi untung hal tersebut tidak berlangsung lama, lampu kembali normal bersamaan dengan bunyi ponsel Azusa yang berdering. Azusa merasa itu bukan ringtone miliknya tapi yang lain mengatakan itu berasal dari ponselnya yang tergeletak diatas meja rias. 


Dengan wajah bingung Azusa menghampirinya dan menjawab telepon itu. Lama tak terdengar suara apapun sampai kemudian sebuah suara parau "Good for nothing". Azusa heran dengan si penelepon dan teman yang lainnya mencoba melihat no penelepon. Teruya mengecek detail no penelepon yang ternyata adalah no Azusa sendiri tapi anehnya...telepon itu terregister untuk esok hari pukul 11.35.


Sedetik kemudian layar ponsel berubah dengan foto Azusa dengan leher tergantung. Semua kaget !. Dan mereka mengiyakan ketika Emiri berkata kalau itu mirip dengan PAM. Teruya membuka ponselnya dan melihat foto PAM/Asuka saat tergantung. Tidak hanya mirip tapi sama persis, ujar beberapa murid. 


Mereka kemudian saling menyatakan dari siapa mereka semua mendapat foto Asuka tergantung. Semua pada bingung, salah satu dari mereka kemudian menyatakan mungkin itu adalah kutukan dari Asuka. Yang lainnya hanya mengiyakan sambil tertawa. Tanpa mereka sadari, handycam merekam kejadian saat itu.


Emiri dan Mari menuruni tangga dan berpapasan dengan Minori yang datang bersama Hiroyuki. Mari menyesalkan kejadian itu, pada awalnya Hiroyuki tertarik padanya tapi karena Minori dia jadi tersisihkan. Minori minta mereka memberitahu guru kalau mereka akan keluar. Emiri hanya mencoba menenangkan temannya itu.


Keesokan harinya mereka sampai di tempat yang dituju, Prof Kibe minta semua berkumpul dan tidak jauh dari mereka. Mr Kibe kembali mengingatkan tugas para muridnya. Mereka serempak mengiyakan. Disaat sedang diberi arahan posel Emiri berbunyi. 


Sebuah SMS masuk dan minta Emiri untuk menengok ke samping. Spontan Emiri menoleh, dia kemudian tersenyum melihat Ahn Jinu. temannya dari Korea sedang tersenyum sambil melambaikan tangan padanya. 


Mari yang melihat kejadian itu tersenyum sambil melambaikan tangan juga pada Jinu. Dia mengatakan Jinu lebih tampan dari foto yang dia lihat terakhir. Emiri hanya tertawa.  Emiri menyapa Jinu dengan bahasa isyarat. Ternyata Jinu adalah penyandang tuna rungu. Jinu mengkhawatirkan Emiri karena text terakhir yang dia terima terdengar aneh.


Belum sempat Emiri menjawab seorang gadis kecil menghampiri Jinu dan mengajaknya pergi. Jinu berbalik melihat Emiri dan menerangkan kalau gadis cilik itu adalah seorang murid dari sekolah tuna rungu yang bernama Syou. Emiri menyapanya tapi gadis kecil itu hanya merapat pada Jinu. 


Pengarahan selesai dan Emiri harus pergi, dia minta maaf dan pamit. Jinu mewngingatkan Emiri untuk tetap kontak satu sama lain. Emiri mengiyakan dan kemudian pergi meninggalkan Jinu dan Syou.


Mereka berpencar ada yang ke pasar ada juga yang hanya berkeliling saja. Emiri dan beberapa teman wanita berada di menara peneropongan. Setelah cukup mengambil foto dan melihat keadaan dari atas mereka memutuskan untuk mencari hotel tempat penginapannya. 


Tepat pada saat mereka meninggalkan tower Minori menjawab teleponnya dari Hiroyuki. Minori yang melihatnya berlalu dalam cemburu.


Shinici dan grup sedang berada di kuil. Sinichi mengambil beberapa gambar sampai teman temannya memanggilnya untuk pergi dari sana. 


Sementara Grup Mizue yang didalamnya tegabung Azusa sedang makan sambil belajar bahasa Korea pada ahjumma penjual makanan di tengah pasar. Mizue yang datang belakangan menanyakan keberadaan Azusa yang tidak ada ditangah mereka. Teman lainnya tidak ada yang tahu keberadaan Azusa saat ini.


Rupanya Azusa terpisah dari rombongan dan sekarang dia sedang mencari teman temannya. Dia celingukan sekitar pasar. Entah apa maksudnya kamera memperlihatkan seseorang yang sedang menguliti seekor ikan tapi ketika kulitnya sudah semua terkelupas ikan / lele itu masih dengan lincahnya bergerak.


Azusa berhenti tepat di sebuah mulut gang, dia mengambil ponselnya dan menelepon teman se grupnya. Sayangnya saat yang bersaman Mizue juga sedang menelepon Azusa untuk menanyakan keberadaannya. Mereka mencoba berkali kali tapi nadanya selalu sibuk. 


Azusa kesal kemudian berucap "Good for nothing". Trenggg..sejenak dia kemudian ingat malam tadi ketika mendengar kata kata yang sama dari teleponnya. Azusa mulai ketakutan dan melirik ke sekitarnya.


Tiba tiba dia mendengar seseorang memanggilnya dari arah gang. Azusa perlahan menghampiri arah suara sambil bertanya tanya tapi tidak ada suara yang menjawabnya. Dalam takutnya Azusa memalingkan mukanya melihat kebelakang dan....tiba tiba wajahnya berubah ketakutan dan kemudian berteriak..."Jangaaaan......!".


Azusa diseret sebuah tali yang tergantung dilehernya sampai kemudian tali itu menggantungnya seakan akan dia telah bunuh diri dengan menggantung lehernya. Sebuah bola merah keluar dari mulut Azusa dan jatuh menggelinding di bawah kakinya yang tergantung. 


Asuka melihat semua itu dari layar komputernya dengan mata yang penuh kemarahan. Foto Azusa di layar komputer berubah menandakan dia telah mati.


Asuka menoleh ke samping dimana terletak kursi yang selalu diajaknya bicara. Di kursi itu dia menyimpan ponselnya. Dia tersenyum kemudian tertawa terkekeh kekeh. Dia senang pembalasannya telah berbuah hasil.


Sementara itu, Guru yang menerima laporan kehilangan Azusa, teman teman Azusa yang ada bersamanya menanyakan kabar itu. Guru menyatakan kalau Azusa hilang di pasar Jagalci. Dia minta murid muridnya untuk pergi ke daerah pasar sementara dia kan lapor ke polisi. 


Di kamar Asuka, dia meminta saran PAM tentang siapa yang akan jadi korban selanjutnya. Cursor bergerak menyusuri foto teman sekelas Asuka. 


Emiri bertemu teman lainnya yang bersama dengan Prof Kibe. Prof Kibe sedang menelusurinya tapi dia tidak mendapatkan jawaban yang diinginkan dari petugas pasar tersebut. Dia minta untuk menyebarkan berita kehilangan itu pada cabang lainnya yang diiyakan petugas tersebut.


Sementara salah satu murid laki laki mengatakan kalau Azusa menghilang waktunya sama dengan waktu yang tertera di ponsel Azusa dimana telepon itu berdering kemarin di kapal. Emiri hanya bisa saling menatap. 


Mereka dikagetkan oleh deringan ponsel, serentak mereka memeriksa ponsel masing masing tapi ternyata deringan itu berasal dari ponselnya Teruya. 


Dia mengangkatnya, terdengar suara, "Apa ini, apa kamu bercanda ?". Temannya yang berada disamping Teruya mengatakan itu suara Teruya sendiri. Teruya menyangkalnya lalu pergi. Baru beberapa langkah, dia terhenti. Dia melihat text di ponselnya, "Terbebas dari kematian dengan memforward text ini". Emiri dan beberapa teman lain yang juga melihatnya kaget. 


Tapi Teruya dengan bercanda berkata dia kan memforwardnya sambil menghampiri mesin vendor minuman. Dia masih memegang ponselnya dan menulis sesuatu tapi ternyata ponselnya error. Ponsel Teruya tidak bisa menulis dengan benar. 

Teruya menyatakan keheranannya, lebih heran lagi ketika dia melihat waktu pengiriman SMS adalah 5 menit kedepan. Tapi Teruya orangnya realistik, dia kemudian menyatakan kalau yang error adalah kepala mereka. Teruya meninggalkan mereka dan pergi ke toilet.

Saat sedang BAK, seorang wanita mengintip dari balik kamar mandi. Teruya menyadarinya dan berbalik, tapi tidak ada siapapun disana. 


Dia kemudian membuka pintu kamar mandi itu tapi tak ada orang. Dia membuka ponselnya dan kaget karena melihat dirinya ada di layar ponselnya. Tanpa sadar dia melakukan gerakan yang sama seperti yang dia lihat di layar ponselnya barusan.


Dia melihat kembali ke layar ponsel dan kejadian itu berulang. Terlihat di layar Teruya meninggalkan toilet dan dalam herannya Teruya melakukan hal yang sama. 


Teruya keluar dari gerbang sambil masih menatap layar ponselnya yang sekarang terlihat rangkaian kabel dengan sebuah mur yang perlahan terlepas. Teruya berucap, "What's this, are you kidding me ?" Persis sama seperti suara yang dia dengar di ponselnya 5 menit lalu.


Teruya kaget dan melihat ke atas dimana ada tiang listrik dengan rangkaian kabelnya. sebelum dia menyadari keadaannya, mur itu memutar cepat yang menyebabkan sebuah kabel terlepas dan menyambar Teruya. Dia terhenyak dan badannya menggeletar terkena serangan setrum dengan daya tinggi. 


Kabel itu kemudian membelit leher Teruya dan melemparkannya ke pojokan  sehingga temannya yang kebetulan melewati tempat itu tidak menyadari kejadian yang menimpanya. Teruya gosong dan terjerembah di tanah, mulutnya mengeluarkan sebuah bola merah. Asuka melihat semua itu di layar monitor miliknya, dia tertawa senang.


Di penginapan, mereka diberitahu kalau mayat Azusa telah ditemukan dan polisi menyimpulkan kalau itu adalah bunuh diri karena ditemukan dengan leher tergantung, sama persis seperti foto yang mereka lihat malam itu. 


Mari kemudian meminta mereka melihat handycamnya yang secara tidak sengaja merekam kejadiam malam dimana mereka bercengkarama. 


Mari mengatakan kalau kamera itu merekam sendiri karena dia tidak menyalakannya. Terekam ada sebuah tangan yang menjuntai di pundak Azusa malam itu.


"Apakah ini benar kutukan ?". Lalu "Siapa yang mengutuk ?". Mari beranggapan kalau ini memang kutukan dan PAM lah yang melakukannya. Semua terdiam. Emiri tersentak..tapi mereka tidak bisa menyalahkan PAM karena PAM belum meninggal dia hanya koma. Teman yang lain beranggapan kalau mungkin saja saat ini PAM telah meninggal dan melakukan kutukan itu. Emiri berteriak, dia minta semuanya diam.


Di sekolah tuna rungu, seorang guru sedang mengajarkan bahasa isyarat, di ruangan lain Jinu memberikan privatpada Syou tapi tiba tiba Syou berhenti dan tidak mau belajar lagi. Dia beralasan semua ini percuma saja toh dia tetap tidak akan bicara. 


Jinu memberi motivasi kalau bahasa isyarat juga adalah bahasa yang resmi dimana mereka bisa mengekspresikan diri mereka masing masing seperti yang dia lakukan dengan oenni tadi pagi. Mereka beda bangsa dan bahasa tapi bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sama yakni bahasa isyarat.


Syou menebak kalau Jinu sedang jatuh cinta pada oenni tadi, Jinu hanya tersenyum. Ponselnya berbunyi, ada text dari Emiri yang mengabarkan kalau travelnya dibatalkan karena kematian 2 orang temannya. Jinu tercengang.


Para murid masih membicarakan kematian kedua temannya dan kembali menghubungkan kejadian itu dengan kutukan Asuka. Hampir semua orang percaya kecuali Tomoko. 


Dia menyangkalnya dan tidak mempercayai hal semacam itu. Perdebatan mereka terhenti oleh deringan ponsel, serentak mereka mengecek ponsel masing masing. Dan ternyata bunyi itu dari ponselnya Tomoko.


Tomoko panik, dia membuka baterai ponselnya, mematahkannya menjadi dua bagian dan melemparkan ponsel itu ke lantai. Tomoko kemudian berlari ke kamar yang diikuti teman temannya. 


Sampai di kamar Tomoko menangis dan bersimpuh di lantai, dia bertanya kenapa harus dirinya, mengapa ?. Teman temannya hanya menatap Tomoko, mereka juga tidak bisa memahami situasi yang sedang meraka hadapi saat ini.


~ To be continued to.... ~




Note : Sebenarnya aku bukanlah penyuka film horor malah boleh dibilang termasuk orang yang sangat tidak suka dengan yang berbau horor karena aku orangnya penakut. Everything just because JKS aku memaksakan diri melihat film ini. Menurutku pribadi sih cukup menarik meski aku tak melihat 2 sekuel sebelumnya jadi tak tahu apakah satu sama lainnya berhubungan atau film yang totally lepas per filmnya. JKS berperan beda dari peran lainnya jadi kali ini aku mutusin buat sinopsisnya. Semuanya lebih untuk my pleasure sih, mudah mudahan ada eels yang menyukainya. Happy reading eels.......




No comments:

Post a Comment